Dia, nyerah?

711 97 18
                                    

HALLO!FOLLOW & WAJIB VOTE JUGA KOMENT!RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR YA!!MAAF BEBERAPA HARI GAK UPDATE KARENA SAKIT

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HALLO!
FOLLOW & WAJIB VOTE JUGA KOMENT!
RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR YA!!
MAAF BEBERAPA HARI GAK UPDATE KARENA SAKIT.

Tolong hargai saya sebagai penulis ya? Vote koment gak mahal tolong lah hargai capeknya.

Tolong hargai saya sebagai penulis ya? Vote koment gak mahal tolong lah hargai capeknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Buat yang gak vote koment)

Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak!
───────────────────────
O7.) Dia, nyerah?

“Kesabaran ada batasnya, sama seperti kesempatan.”
────────────────────────

"Gua udah sering bilang Akbar tuh cowok sialan, dia kasar bajingaaa AW! ANJIR PELAN PELAAAN." Pekik Zakia, kini mereka sedang berada di dalam UKS untuk mengobati luka-lukanya Zakia. Ia mendapat cakaran dari Ara saat bertengkar tadi sedangkan Aiden wajahnya penuh luka babak belur.

"Gua udah pelan-pelan!" Kesal petugas PMR yang berada di UKS tengah mengobati Zakia.

Kenop pintu ruang UKS di putar menampilkan Yoga yang membawa dua keresek hitam di tangannya. "Suara lo sampe ke depan woy." ia melangkah masuk menghampiri Hanna yang berbaring di bangsal, Hanna tak lagi menangis dia diam enggan berkomentar.

"Han? Bangun dulu lo belum makan kan, gua beliin lo makanan di kantin lo makan dulu." Bujuk Yoga menyimpan salah satu keresek di atas meja dan satu lagi ia berikan pada Aiden dan Zakia.

"Yog, Akbar gimana?" Tanya Aiden, walau sudah gelud sekalipun dia tak mungkin tidak khawatir pada sahabatnya yang memang keterlaluan itu, mau gimana-gimana juga mereka sudah bersahabat sejak kecil.

"Pak boss oke malah udah nyebat di rooftop, lo berdua geludnya kagak usah lama-lama dah Dipta ngomel tuh." Ujar Yoga membuka bungkusan nasi goreng yang ia beli di kantin tadi.

"Salah dia anjir! Gua cuma bela apa yang benar dia keterlaluan ngehina Hanna murahan apaan anjir mana dia ngebela si Ara jalang lagi." Cerocos Aiden, ia membela apa yang benar membela Hanna yang di permalukan di depan banyak orang, dan juga itu karena ia menganggap Hanna sebagai teman yang membantu ia bisa bersama dengan Zakia walau masih prenzone sih.

ARUTALA (TAMAT) revisi.Where stories live. Discover now