Part 8

252 31 0
                                    

Aisyah terkejut dengan umpatan Aiden barusan, gadis itu langsung terdiam.

Sedangkan Aiden sedari tadi hanya menahan emosinya yang hampir meledak, Aiden langsung melajukan mobilnya dengan kencang ketika lampu merah sudah berubah menjadi warna hijau.

Ckitt...

Aiden menghentikan mobilnya di depan Rumah Aisyah. Aisyah langsung turun dari mobil.

"Makasih ya Aiden, maaf kalau aku ngerepotin," ujar Aisyah tidak dnak hati.

Aiden tidak menjawab, dia langsung melajukan kembali mobilnya.

Aisyah yang melihat itu tertegun, dia tidak tau apa yang terjadi sebenarnya kepada Aiden.

****
Brak..

Aiden membuka pintu mobil dengan kasar, laki-laki itu berjalan masuk ke dalam Rumah.

"Aiden?"

Mama Aiden mengeryit heran ketika Aiden membuka pintu Rumah dengan kasar.

"Sialan!" teriak Aiden.

Wanita itu berjalan menghampiri Aiden.

"Aiden, kamu kenapa?" tanya Mamanya khawatir.

Aiden mengepalkan tangannya dengan kuat, laki-laki itu menatap nanar Mamanya.

"Apa yang terjadi?" tanya wanita paruh baya itu dengan heran.

Tidak ada jawaban dari Aiden, laki-laki itu masih berdiri dengan tangan yang mengepal erat.

"Aiden, duduk dulu ya. Kamu tenangin diri dulu," ucap Mama Aiden sembari menarik tangan Aiden dengan lembut untuk duduk di sofa.

Wanita berjalan untuk mengambil air kepada Aiden.

"Ini, minum dulu."

Aiden mengambil minuman itu dan meneguknya.

"Apa yang terjadi, Nak?"

Aiden menghembuskan napas dengan kasar.

"Aiden ngelihat Papa lagi jalan sama cewek lain," lirih Aiden.

Wanita paruh baya itu sama sekali tidak terkejut, mendengar ucapan Aiden.

Aiden menoleh ke arah Mamanya.

"Mama udah tau?" tanya Aiden.

Mamanya mengangguk pelan.

Aiden menatap tidak percaya Mamanya.

"Sejak kapan, Ma?"

Wanita itu menunduk.

"Sejak dulu, sebelum Papa menikah dengan Elissa."

Deg...

Aiden menatap nanar Mamanya, laki-laki itu seolah tidak percaya dengan perkataan wanita itu.

"J--jadi--"

Wanita itu menatap mata Aiden.

"Bahkan Papa sudah banyak menikahi wanita lain dengan menikah syirik."

Rahang Aiden mengeras, laki-laki itu menatap tidak percaya Mamanya.

"Jika Mama udah tau kelakuan bejat Papa, buat apa Mama MASIH BERTAHAN!" teriak Aiden.

Mamanya tersentak mendengar teriakan Aiden, wanita itu menggigit bibirnya, dia tidak boleh menangis di hadapan anaknya.

Aiden menatap kecewa Mamanya.

"Kenapa Mama begitu bodoh, mempertahankan pernikahan ini," bisik Aiden.

"KENAPA MA, KENAPA MASIH BERTAHAN DENGAN LAKI-LAKI SIALAN ITU!"

Tasbih Dan Salib(SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now