19.Angkasa Itu Luas

1K 159 56
                                    

*Third Person POV*

Sebuah tangan terulur untuk membantu [Name] yang terjatuh di Jalanan.

"A-anu Kamu gak apa apa kan?" Ucap Orang yang ingin membantu [Name] berdiri.

"Ah iya gak apa apa" Jawab [Name] yang mengambil uluran tangan orang tersebut untuk berdiri.

[Name] menatap wajah Orang tersebut untuk berterimakasih. Tapi-

'L-Lho? Deku?' Batin [Name].

"U-um"Suara Deku membuat [Name] kembali sadar dari pikirannya.

"oh- ya- umm tadi aku mau ngapain?- anu- emm apasi namanya- Oh makasii udah bantu berdiri" ucap [Name] walaupun sempet lupa mau ngomong apa.

"a-aa iya t-tidak apa apa-" Sahut izuku dengan sedikit blush di wajahnya.

'A-aku memegang tangan perempuan!' -batinnya

"WOIII [NAMEE]" sebuah suara mengganggu mereka. [Name] hanya menghela nafas dan melirik ke belakang , sedangkan Deku merasa sedikit terkejut.

Satoshi berlari ke arah [Name] lalu merangkulnya.

"kamu dari mana aja? Katanya pusing tapi malah pergi. Kalau kamu pingsan aku juga yang repot tau" lalu menjitak pala [Name].

[Name] pun hanya bisa pasrah karna ya dia emang udah pusing, males buat ngapa ngapain.

"U-um k-kalau begitu aku p-pergi dulu" ucap Deku membuat Satoshi berhenti dari ocehannya lalu meliriknya.

"Ah iya , Sekali lagi terima kasih ya!" Ucap [Name] sambil tersenyum tipis.

Lalu Deku kembali berjalan ke- entah kemana. Sedangkan dua orang bermarga [Surname] ini hanya diam melihat punggung Deku yang semakin mengecil dan hilang di kerumunan.

Saat sudah tak terlihat, Satoshi mulai membuka suaranya sambil menggandeng (dibaca di tarik) [Name] ke arah rumah.

"Kenalan sama Deku?" Tanya Satoshi.

[Name] menggelengkan kepalanya pelan. Malas untuk berbicara.

"Kenapa?" Tanyanya lagi.

"Karna ya,,, dia cuman menolongku saat aku terjatuh. Gak mungkin kan aku ngasi nama ke orang yang baru aja ketemu? Ya walaupun udah tau si" jawab [Name].

Satoshi hanya ber-ooh ria , dan kini [Name] yang mulai bertanya.

"Lagian anda ngapain sii teriak teriak nama orang di tempat umum sambil lambai lambai tangan??? Saya yang malu bang..." Ucap [Name] dengan memelankan bagian terakhir namun masi bisa di dengar oleh Satoshi.

"Ya abisnya takut lo pingsan atau apa gituu makannya gw teriak. Lagian ngapain juga malu? Toh khawatir sama adik sendiri gak salah kan?" jawab Satoshi.

[Name] melihat ke arah Satoshi. Dan Satoshi hanya menatap ke arah lain.

"jadi abang khawatir sama adek?? Jadi abang saya ini Tsun??" Tanya [Name].

"Gak usah ngada ngada. Dah lah ayo cepet pulang" Jawab Satoshi lalu menariknya ke arah rumah lebih cepat.

Tanpa disadari oleh Satoshi dan [Name] sepasang mata selalu memperhatikan gerak gerik mereka.

°•~<3 Time Skip <3~•°

*[Name] POV*

Ini sudah pukul 9 Malam , namun aku dan abangku sedang berkumpul di kamarku. Katanya si buat bikin rencana.

'•Gαʅαxყ•' || Bσƙυ Nσ Hҽɾσ Aƈαԃҽɱια x RҽαԃҽɾWhere stories live. Discover now