Day 4 | Little Secret

219 27 6
                                    


enjoy this chapter!! ✨







Axel adalah orang pertama yang datang lebih awal ke studio mereka. Rumah minimalis yang sebenernya milik Jarvis, namun pemuda Adiwangsa itu lebih memilih menjadikan rumah itu sebagai studio mereka sejak masa SMA.

Mungkin karena terlalu semangat sehingga Axel sendiri tidak sadar dirinya begitu terburu-buru datang ke studio untuk mulai membuat lagu yang sedari kemarin sudah dia pikirkan. Sampai tidak sadar sekarang baru pukul delapan pagi, yang mana percuma saja kalau Axel memaksakan teman-teman nya untuk datang lebih awal.

Dugaan Axel sih. Pertama Jarvis dan Iyan, yang kebiasaan nya mirip-mirip pasti kedua nya masih terbaring di atas kasur menikmati mimpi yang akan dijadikan bahan cerita ketika mereka terbangun nanti. Kedua Nathan, entah kenapa mungkin karena sudah terbiasa Axel jadi ikut hafal jadwal kuliah teman nya itu dan juga jadwal sekolah Olivia karena meskipun pagi ini Nathan ada kuliah sampai siang pasti dia bakal telat datang ke sini dengan alasan menjemput Olivia pulang sekolah. Beneran deh, Nathan itu termasuk lelaki pemuja wanita.

Sejujurnya Axel juga, tapi lebih parah Nathan sih.

Soalnya Nathan tuh ke Olivia udah kayak memperlakukan seorang ratu, padahal status mereka gak lebih dari sekedar teman. Atau bisa dibilang Nathan itu kena sebuah istilah yang namanya 'kakak-adik zone'.

Tapi Nathan gak mau terima. Katanya mereka semua sok tau, yang akhirnya Axel, Tama, Jarvis, Iyan, juga Bella lebih milih angkat tangan karena Nathan gak mau dengar dan gak terima nasihat dan saran apapun dari mereka tentang hubungan nya dengan Olivia.

Dugaan ketiga, Tama, sebenarnya gak ada masalah sama anak ini. Tapi entah kenapa perasaan Axel bilang untuk jangan ganggu Tama pagi ini.

"Apa gue suruh Bella dateng sekarang ya? Eh tapi percuma juga sih kalau Jarvis masih tidur." gumam Axel.

Selagi dirinya berpikir-pikir. Tanpa diduga tiba-tiba saja pintu studio dibuka dari luar, Axel langsung balik badan untuk melihat kedatangan Jarvis, Iyan, dan Bella. Tiga orang yang beberapa saat lalu Axel yakini sangat tidak bisa diharapkan untuk datang lebih awal.

"Tuh kan bener udah ada suami nya Sonya!" seru Jarvis menunjuk Axel dengan heboh.

"Suami suami, belom kawin mereka berdua woy!" sahut Iyan dengan raut tak senang.

"Nikah dulu kali baru kawin!" ujar Bella sambil menyenggol tubuh Iyan kemudian berlalu menghampiri Axel.

"Yee sewot ibu tiri!" sungut Iyan.

Axel kembali duduk di sofa diikuti Bella dan Jarvis. Sementara Iyan masih berdiri sambil menatap Bella dengan kesal.

"Tumben masih pagi udah dateng, gue kira lo berdua masih tidur." kata Axel.

Iyan ikut duduk, "Tadi nya. Tapi tiba-tiba nih anak dua maksa gue ikut."

"Kalo gue sama Bella gak datengin lo, pasti jam 5 sore nanti lo baru bangun." sahut Jarvis diangguki Bella.

Iyan hanya mengerucutkan bibir nya.

"Terus Tama mana? Kalian gak bareng dia?" tanya Axel.

"Tama... Itu, dia lagi ke makam. Kata nya nanti jam sebelas nyusul." jawab Bella.

Axel mengangguk paham. Perasaan nya untuk tidak mengganggu Tama ternyata benar.

"Yaudah kalo gitu ke kalian dulu aja ya. Nih," ucap Axel meletakkan beberapa lembar kertas di atas meja.

"Apaan nih? Surat pengunduran diri?" tanya Iyan gak masuk akal.

"Lirik lagu, Iyan." sahut Axel sabar.

Last, FridayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang