Day 7 | Congratulations!

152 20 13
                                    

ramein yuuk,
enjoy this chapter!


°

Ayuna berkali-kali ragu untuk mengangkat tangan menekan bel rumah dihadapan nya, namun karena suatu alasan dia harus melakukan itu meski hati kecilnya berbisik ragu.

Ting Tong!

Akhirnya setelah lama berfikir Ayuna berani menekan bel rumah itu sampai detik berikutnya ia kembali gugup takut seseorang yang akan membukakan pintu untuk nya adalah sosok yang ingin ia temui.

"Gue bilang jangan, kok batu bener."

Ayuna mengangkat kepala begitu suara familiar ditangkap rungu nya, menghela nafas lega lalu berlari kecil menghampiri Zofi yang membukakan pintu untuknya.

"Gue gak percaya, lagian apapun itu gue harus melakukan ini."

"Terserah lo deh, tapi jangan sedih ke gue kalau setelah ini lo kecewa."

Ayuna mengulum senyum, "Sebelum lo peringati, gue udah tau konsekuensi nya."

Kalau Ayuna sudah berkata demikian, Zofi hanya bisa mengalah dengan tetap memberi kekuatan untuk sahabat nya dari belakang. Zofi tak habis pikir, kenapa banyak orang begitu rela menyakiti dirinya sendiri demi kebahagiaan orang lain?

Ya, begitulah sosok Ayuna yang Zofi kenal.

"Permisi,"

Semua orang yang tengah berkumpul di halaman belakang rumah keluarga Baharuddin itu menoleh ke pintu masuk mendapati sosok Ayuna yang berdiri membawa sebuah paper bag.

"Ayuna!! Adik cantik kesayangan gue, sini sini duduk!" Oci menyambut Ayuna dengan hangat, membawa tubuh tinggi Ayuna untuk bergabung bersama mereka.

"Kesini sendiri? Gema mana?" tanya Axel.

"Ada kak, tapi gak aku ajak." jawab Ayuna.

Kemudian Sonya nyeletuk, "Loh masa pacar nya sendiri gak diajak?"

Membuat Ayuna sontak membulatkan mata nya, beberapa orang di sana yang menyadari reaksi junior mereka itu ramai-ramai membalas pertanyaan Sonya.

"Lo emang deh Son, tau duluan kalo Ayuna sama Gema pacaran."

"Emang nya kalian gak tau? Eh, tapi bener kan ya lo sama Gema pacaran?" sahut Sonya yang malah semakin membuat bingung.

Ayuna menggeleng hati-hati, "enggak kak, aku sama Gema gak pacaran kok. Kita sahabatan aja kayak aku sama Zofi."

"Yeuu Sonya sok tau! Lihat tuh, gak enak gue jadinya sama Ayuna." seru Iyan sambil melempar bungkus permen ke arah Sonya.

"Btw, Ayuna makasih banyak udah dateng nanti gue kasih traktiran paling gede, santai aja." lanjut Iyan.

Ditegur Iyan secara tiba-tiba, lidah Ayuna jadi terasa kelu. Maka Ayuna hanya menganggukkan kepala dengan seulas senyum tipis untuk merespon kalimat Iyan.

"Ayuna tadi buka apa di rumah? Nih makan, masih banyak kok." ucap Tama.

Dengan memilih menghampiri Tama, hati Ayuna jadi sedikit lebih tenang karena sebelumnya duduk disekitar Bella dan Iyan membuat dia jadi gugup banged pake d.

"Terima kasih, kak." ucap Ayuna pelan.

Tama menyodorkan seporsi mangkok bakso ke hadapan nya, sambil berbisik, "Santai. Gue tau kok lo pasti kaget dan masih gak paham sama situasi,"

"Kita semua juga sama. Aneh banget memang tiba-tiba Iyan sama Bella jadian, padahal kemarin mereka masih cosplay jadi tom and jerry."

Iya kak, aneh...




Last, FridayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang