20. Jangan menyentuhnya.

1.2K 233 3
                                    

Part belum di revisi.
Typo bertebaran.
Thanks for support.
Happy reading.




***


Bang!

Nero berlari dan langsung menerjang tubuh Ernest. Menendang Ernest kuat hingga tubuh Ernest jatuh ke belakang.

"Nero!"

"Tuan Muda!"

Ellina dan Ethan berhambur menghampiri. Ellina menahan tubuh Nero dengan memeluknya. Sedangkan Ethan berusaha menghalangi tendangan Nero pada Ernest. Semua terjadi begitu cepat. Alvian dan Lykaios lebih memilih menonton. Kekacauan itu langsung mendapat sorotan. Saat semua yang melihat memegang telepon genggamnya dengan arahan kamera yang tertuju cantik. Dan rekaman video itu langsung tersebar secara cepat di kota Z.

Ernest bangun dan menyingkirkan Ethan. Tubuh Ethan tertarik ke samping dan terhempas. Nero yang melihat itu terlihat sangat kalap. Kilatan benci itu terlihat sangat jelas. Dengan amarah yang memuncak hingga tak menyadari bahwa ia melukai tangan Ellina yang tengah memeluk tubuhnya. Menahannya agar tak menyerang Ernest lebih jauh.

Ernest menatap dingin. Ekor matanya melihat lengan Ellina yang memerah hingga membiru. Di sisi tangan lainnya luka gores terlihat, dengan kepalan tangan kuat pria lain yang mencoba melepaskan tangannya. Senyum Ernest terukir, membuat wajah tampannya terlihat dingin namun bersahabat sekaligus.

"Beraninya kau menyentuhnya," desis Ernest dingin. Tangannya bergerak cepat. Menahan tangan Nero untuk menekan tangan Ellina. "Jangan menyakiti permataku!"

Nero tak mempedulikan Ernest. Namun telinganya jelas mendengar hal yang Ernest katakan. Ia memberontak kuat hingga membuat tubuh kurus Ellina terhempas kebelakang. Sebuah kursi yang tetarik acak oleh tangan Ellina ikut berguling dan menimpa tubuhnya keras.

"Ellina," teriak yang lainnya yang berada di dalam cafe.

"Kau!" maki Ernest tak suka. Ia bergerak cepat. Menutupi tubuh Ellina dengan tubuhnya. Matanya menatap wajah Ellina yang terpejam. "Kau baik-baik saja? Apakah tanganmu terluka?"

Ellina mendongak, melihat wajah Ernest yang begitu dekat dengannya. Ia menggeleng pelan. "Aku baik-baik saja."

Seakan tersadar dari amarah, Nero tertegun saat melihat Ernest mengabaikannya dan memilih melindungi Ellina. Ia bisa mendengar dengan jelas, bagaimana pria itu mengkhawatirkan Ellina. Ia terhuyung lemas,  kekhawatirannya memuncak. Tidak, ini tidak mungkin. Bagaimana aku baru menyadari bahwa Ellina mengenalnya? Lalu,

Ingatannya kembali satu tahun lalu. Saat ia menjemput Ellina dari Apartemen A di kota Z.  Ia menggeleng pelan. Apakah itu dia? Orang yang Ellina temui sebelummya. Jika benar, lalu kebangkrutan keluargaku itu berarti?

"Biarkan aku memeriksamu," ujar Ernest menarik pundak Ellina pelan agar ikut berdiri bersamanya. "Apakah kau benar baik-baik saja? Perlukah kita ke rumah sakit?"

Ellina menggeleng,  ikut berdiri dan menerima semua perhatian yang Ernest berikan. Hal itu membuat kekacauan yang lain. Ada desahan kecewa karena menyadari bahwa idola mereka telah milik seseorang. Ataukah mereka menyadari bahwa mereka tak sepadan dengan pria di samping Ellina. Yang dapat menyentuh dan dekat dengan Ellina begitu mudah. Kekecewaan lain terlihat karena iri pada Ellina,  pada pria tampan yang begitu perhatian padanya.

"Aku baik. Aku--"

"Tanganmu terluka," potong Ernest. "Ethan, cari kotak p3k. Jika dalam waktu lima menit kau tak mendapatkannya, maka kau keluar dari divisi IT!"

Ethan yang mendengar itu langsung berhambur keluar menjalankan perintah. Sedangkan Ernest membawa Ellina duduk di bangku terdekat. "Duduklah, aku akan meniup lukamu."

Nightmare Cinderella.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang