01,2

34 2 6
                                    

01,2; Nami, Nojiko, Belmerre, BOB.

Setelah sarapan di bar, bob sekali lagi berterimakasih pada ibunya yang tersenyum geli padanya, dan pergi.

Selain sarapan, di pagi hari kegiatan yang dia lakukan tidak banyak, dia pergi ke rumah sekali lagi.

Mengambil buku catatan, pena dan buku aturan bagi sipil yang di rilis marinir, dan pergi. dia tidak perlu mengganggu ayahnya.

Menulis suatu pikiran acak yang dia miliki menjadi kebiasaan lain yang dia miliki. Terkadang, dia juga membuat deskripsi penampilan orang lain atau suatu tanaman, juga rumah dan tanah.

Adapun buku aturan sipil, dia mencoba untuk mengingat aturan itu, siapa tau dia menemukan celah... dia hanya ingin tau; terkadang kemalasan dan rasa takut kalah dari rasa 'ingin tau'.

Membutuhkan banyak stamina untuk datang ke bukit untuk mengamati laut bagi anak 7 tahun. Tapi menurut bob, itu sepadan.

Sambil duduk, bob membaca buku aturan, merasakan semilir angin laut yang menyapu wajah dan rambutnya dengan tenang, dia merasa malas.

Tapi, dia mengabaikan perasaan malasnya dan tetap menulis semua celah yang bisa dia dapatkan dari buku aturan sipil. Bob mendapatkan celah besar dan kecil.

Contohnya; sipil akan di cap sebagai buronan jika diketahui telah membunuh, mencuri dan hal lain yang di anggap sebagai merugikan dan melanggar aturan.

maka jika dia tidak ketahuan melakukan hal hal gelap, maka dia tidak akan di anggap buronan kan?

Ini adalah celah besar yang sangat mudah di temukan olehnya, yang adalah anak berumur 7 tahun.

*Kresk kresk...*

Bob segera berhenti membaca saat dia mendengar suara semak semak yang bergerak, Dia ingat di belakangnya ada semak. Bob segera berbalik dengan waspada, siapa tau jika di sini ada binatang berbahaya.

Bob melihat seorang anak gadis seumuran dengannya berambut oranye yang memiliki wajah bingung.

'ah... pasti tersesat,"

"Uh... ano..."

Anak gadis itu gelisah di bawah tatapan datar anak laki laki berambut hitam di depannya.

Dia baru saja tersesat saat dia bermain dengan saudarinya, itu normal bagi anak anak. Jadi,

'ada apa dengan wajah itu!?'

Dia berteriak marah dalam diam.

Bob pernah berpikir, walaupun dia jijik dengan anak anak, itu hanya karena dia mencoba 'bergaul' bukan 'berbicara', dan dia pasti bisa dengan mudah berbicara pada anak anak jika pemikirannya dia hanya ''berbicara' bukan bergaul .

Ternyata itu salah.

"Bob, kenapa kau berada di sana?"

"Aku membaca-"

"Kau tidak bermain?"

"Tidak, Aku tidak."

"Kenapa tidak?"

"Hanya... Tidak,"

"eh... kau aneh, bob aneh."

"Aku tidak aneh."

"Jadi kenapa kau tidak bermain jika kau tidak aneh?"

"...ada banyak alasan, dan aku tidak ingin membicarakan itu,"

"Kenapa tidak?"

"Hanya, tidak."

"Kau memang aneh!"

One Piece; Seeking PeaceWhere stories live. Discover now