22. As You Wish

326 57 49
                                    

Di luar terik sekali, rasanya spf 20 yang ku pakai tidak akan mampu untuk melindungi kulit ku dari paparan sinar ultra violet hari ini.

Dibandingkan dengan cuaca cerah, sejujurnya aku lebih suka hujan. Situasi yang akan membuatku punya alasan untuk berlindung di dalam rumah dengan hangatnya selimut.

Cuaca panas tidak akan membuat orang-orang memiliki excuse untuk bermalasan.

Setidaknya begitu menurutku.

Ngomong-ngomong siang ini aku melakukan survey venue. Kami membutuhkan sebuah tempat untuk mengadakan event photography contest minggu depan. Tara sudah memberikan setidaknya delapan tempat yang perlu aku pertimbangkan , sayangnya hanya tiga yang memasuki kriteria.

Jadi hari ini aku memutuskan untuk mengajak Tara untuk mensurveynya, biar dia sekalian belajar bagaimana kriteria venue yang baik, juga nantinya dia akan mempelajari caraku untuk bernegosiasi dengan pemilik tempat, agar mendapatkan harga yang bagus dan fasilitas yang maksimal.

"Jadi kita akan ke mana dulu Tara? Kamu yang tahu rute nya, dari tiga tempat tadi saya cuma tahu Mapple Tree Galery and Eatery" Ujarku sambil memencet tombol starter mobil

"Kita ke Hotel Prism dulu, baru ke Mapple Tree Galery and Eatery, terakhir yang tempatnya paling jauh Gedung Serba Guna Atlas" Ujarnya sambil melihat catatan tapi tidak terlalu konsentrasi, karena HP nya terus berdering.

Aku sedikit meliriknya, dan dia menyadari kemudian mematikan teleponnya.

"Kenapa dimatikan? Kalau ada kabar penting gimana?" Tanyaku yang sebenarnya kepo

"Nggak ada yang penting, kan saya sama Bu Ochi" ujarnya

"Hahaha... memangnya cuma saya yang kamu anggap penting?"

"Masalah pribadi bisa nanti setelah jam kerja"

Jawabnya lagi, Tara kini bahkan berprilaku lebih seperti anakku daripada seorang bawahan, dulu mana aku berani menjawab pertanyaan atasanku sampai panjang lebar? Wuaah anak sekarang ....

"Well , saya suka etos kerja kamu, nanti saya kasih A di penilaian!" Ujarku dan gadis berwajah kecil itu pun tersenyum.

🌼🌼🌼🌼🌼

FLASH BACK ON

Rasanya lega sekali setelah menelepon teman Pak Syeden. Dia sosok yang sangat ramah. Suaranya lembut dan tata bahasanya sangat baik. Dia mengajakku bertemu di sebuah resoran eropa yang sudah di booking Pak Syeden kapan saja untuknya jika mendapat teman berkencan. Sungguh perkumpulan orang aneh.

Dia mengajakku untuk bertemu di hari senin sore , sepulang bekerja. Sebenarnya aku tidak suka karena tidak bisa mampir dulu untuk berdandan ke salon. Herannya dia seperti membaca pikiranku, dia bilang, meskipun kami akan bertemu di tempat yang luxurious, dia ingin melihatku seperti apa sepulang kerja dan dia pun juga ingin terlihat natural. Baru berbicara kurang dari 10 menit saja rasanya aku sudah suka dia. Tidak berbelit-belit tapi juga tidak kurang ajar.

Lagian siapapun dia akan ku terima, mengingat ulang tahun Budhe Marni yang kian dekat. Lagi pula aku tidak ingin memberi kesempatan untuk Kenar berusaha mendekat.

Tapi kemarin itu dia sungguh ...

AAGGGRRHHHHASDGF

CUKUP OCHI!

🌼🌼🌼🌼🌼

Aku masih punya satu hari untuk mempersiapkan mentalku bertemu "Mas Calon" , hari ini aku akan bersenang-senang dengan teman-teman tidak warasku. Kami sudah agak lama tidak berkumpul. Jia dan Malik akan pulang hari ini juga, mereka baru saja melewatkan liburan singkat tiga hari ke Bangkok. Jia mengajukan cuti sejak lama karena tiket promo dan Malik membohongi kantornya karena nenek di Kota K meninggal.

Tiga Babak (Selesai)Where stories live. Discover now