BAB 11

4.2K 491 21
                                    

"Halo, Nuna? Kamar mu di nomor berapa? Aku sudah dua kali salah mengetuk pintu asal kau tahu," kesal lelaki cantik yang tak lain adalah Lee Taeyong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Halo, Nuna? Kamar mu di nomor berapa? Aku sudah dua kali salah mengetuk pintu asal kau tahu," kesal lelaki cantik yang tak lain adalah Lee Taeyong.

Taeyong sekarang ini berada di salah satu hotel mewah, hotel tersebut adalah salah satu milik Jung. Taeyong datang kesini berniat ingin menemui Kakak perempuannya yang semalam tiba-tiba saja menelfon dirinya dan menyuruh untuk segera bertemu di keesokkan hari.

"Lantai dua, nomor tujuh belas pabbo! Apa kau tidak membaca pesan yang ku kirimkan?!," wanita di seberang telfon tak kalah kesal. Pasalnya ia sudah mengirim alamat kamarnya lewat pesan kepada sang adik, tetapi rupanya si lelaki cantik itu tidak membaca pesan darinya.

"Aku berada di lantai lima," cicit Taeyong.

"Lee Taeyong pabbo! Cepat kesini!"

"Iya iya, sabar," balas Taeyong. Dengan cepat lelaki cantik Lee itu menuju lift untuk segera turun ke lantai dua.

Tengah asik sendiri di dalam lift Taeyong lalu di kejutkan dengan pintu lift terbuka sesaat berhenti di lantai tiga. Lelaki cantik itu terkejut karena di depannya kini ada Jiho bersama seorang lelaki yang amat dirinya kenal.

"Oh?.. nyonya Jiho? Tuan Kang?" Sapa Taeyong. Lelaki cantik itu diam-diam menyungging seringai tipis saat mendapati wajah pucat pasi milik si wanita.

'Ah.. menarik'

###

Tok tok tok

Ketiga kalinya Taeyong mengetuk pintu berwarna putih di depannya ini, tetapi orang yang berada di dalam kamar nomor tujuh belas itu belum juga membukakan pintu untuknya.

Siapa coba yang menyuruh dirinya untuk cepat-cepat kesini? Dan siapa pula yang membuat dirinya menunggu lama di depan pintu seperti ini?, Menyebalkan! Gerutu Taeyong dalam hatinya yang jengkel.

Tok tok tok

"NUNA! KAU DI DALAM!" Teriak Taeyong kehabisan sabar di sertai ketukan yang brutal.

Ceklek!

"Bisakah kau tidak berteriak? Kau bisa membuat penghuni kamar lain terganggu dengan suara ceprengmu itu," ujar Jieun dengan pandangan datarnya.

Sedangkan Taeyong hanya memutar bola mata malas, dan tanpa permisi langsung masuk kedalam kamar tempat sang Kakak menginap.

"Suaraku tidak cepreng, asal kau tahu. Jaehyun selalu bilang jika suara desahanku sangat seksi," balas Taeyong lalu mengedarkan pandangannya ke seluru penjuru kamar.

Netra-nya terhenti saat mendapati seonggok badan gempal terbalut handuk berwarna putih sedang duduk di pinggir kasur. Tanpa di kontrol, Taeyong melangkah lebar untuk menghampiri buntelan berbalut handuk itu.

"My prince, i miss you" kata itu keluar saat Taeyong merengkuh badan mungil tersebut.

"Mom~ " balas si mungil tak kalah erat memeluk tubuh ramping Taeyong.

Antagonist Where stories live. Discover now