19. THE REAL ANAYOURI

24 4 3
                                    

Hallo!! masih semangat hari ini? Jangan lupa jaga kesehatan ya, Bestie.


****

"Raizel .... "

Berkali-kali, Anayouri memanggil nama itu. Namun, tetap saja tak ada respon. Sosok Raizel yang di panggilnya berulang kali sebenarnya adalah Ryuma.

Kecelakaan yang menimpanya kemarin membuat dirinya seperti dihantui rasa bersalah. Tautan tangan Anayouri pada tangan yang dipanggilnya Raizel itu semakin kuat. Berharap jika sosok itu segera bangun.

Tak ingin larut dalam kesedihan, Anayouri juga harus memainkan permainan yang baru saja dibuat oleh orang yang telah mencelakai Ryuma.

"Seorang yang berdosa, akan dihakimi."

☜☆☞

Di kelas musik, lantunan instrumen piano berjudul Fur Elise ciptaan Ludwig Van Beethoven membuat ruangan tersebut semakin mencekam. Jika kalian bertanya siapa yang memainkannya, itu adalah Anayouri yang bermain dengan hatinya yang sedang kacau. Kabar mengenai kecelakaan yang terjadi pada Ryuma begitu cepat menyebar di penjuru sekolah.

Anayouri yang berada di tempat kejadian selalu dikaitkan dengan kecelakaan yang menimpa Ryuma. Seolah semua orang tengah menyalahkan dirinya yang dianggap sebagai pertanda malapetaka. Sama seperti apa yang di alami oleh Harrison, papa Nagisa.

Kelas tersebut sangat sepi, masih ada Anayouri seorang. Tak selang berikutnya, suara Hanny menggelegar di dalam kelas menikmati suasana kelas musik yang sudah lama dinanti olehnya. Namun dia terkejut begitu melihat Anayouri memainkan piano dengan jiwa yang penuh emosi membuat dirinya sedikit ngeri.

Tak lama kemudian, beberapa anak masuk ke dalam kelas musik ketika permainan Anayouri mencapai puncaknya.

"Wah, siapa ini? Si Alien gila?" ejek Willy yang baru saja masuk bersama teman-teman perundungnya. Tampak Anayouri hanya menatapnya dengan tajam membuat Willy tak suka dengan pandangan itu.

"Jaga pandanganmu, ya. Kamu nggak level tatap aku kayak gitu, Anak Setan!" hardik Willy yang terima.

Namun, tatapan tajam Anayouri masih berlaku. Tiba-tiba saja ia mengangkat tangannya dan memainkan lantunan Lacrimosa Dies Illa tanpa mengalihkan tatapannya pada Willy.

Permainannya begitu menjiwai dengan pembawaan emosi yang luar biasa membuatnya bermain seperti orang yang kerasukan lalu ia segera mengakhiri permainan tersebut.

Anak setan. Sebutan itu membuat Anayouri menyunggingkan senyumnya lebih licik.

"Yakin aku cuma anak setan?" Ucapan Anayouri seketika membuat mereka yang semula tertawa menjadi diam. Merasa heran dengan tingkah laku Anayouri yang hari ini sangat berbeda.

"Oh, jadi kamu mau disebut apa?" Darwin mengangkat sebelah alisnya seolah menantang ucapan Anayouri.

Calsen yang baru saja masuk bersama Calla dan disusul dengan yang lain seperti Nagisa, Lio dan Landry tentunya.

"Apa orang seperti kalian sudah lebih hebat dari orang sepertiku?" Kini ucapan Anayouri benar-benar membuat mereka naik darah.

"Anak setan sepertimu tahu apa tentang kami anak orang kaya? Ha?" ketus Willy.

Anayouri segera turun dari panggung piano. Berlari dengan cepat menghampiri Willy dan kedua temannya.

Krekk!!!

Terdengar begitu ngilu dan disusul dengan teriakan yang luar biasa. Semua orang tercengang melihat kejadian itu dan menutup mulutnya akibat terkejut.

Itu bukanlah suara Anayouri, melainkan suara Willy yang berteriak kesakitan akibat perbuatan Anayouri yang membuat tangan Willy terkilir. Kini Anayouri menunjukkan sisi dirinya yang asli, sisi dirinya yang sebenarnya bertingkah laku mirip dengan seorang psikopat.

BETRAYAL [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang