Bab : 33. Masih sayang (2)

54 46 1
                                    

HALLO, MELLOVERS? 🌷
Ketemu lagi di new chapter as part 33.
Nikmati, resapi dan imajinasikan ‼️

- Salam manis semanis gelato tiramisuu.

HAPPY READING.

Arkan menganggukkan kepalanya mengerti. "Akan saya coba, terimakasih." ucapnya ramah.

Akhirnya mobil berhenti di depan rumah Ilenee, namun Ilenee masih saja tertidur karena lelah berlarian saat di kejar kelompok pria tidak di kenal. Arkan memberikan uang kepada supirnya dengan nominal yang lebih.

"Mas, ini lebih 150 ribu." ucapnya langsung mengulurkan dua lembar uang berwarna merah dan biru.

"Tidak apa, untuk jajan anak bapak saja." balasnya tersenyum lalu menggendong Ilenee, Supir itu membantu menutup pintunya dan setengah membungkuk kepada Arkan.

"Terimakasih banyak, nak."

"Iya, sama-sama"

Arkan langsung memasuki halaman rumah Ilenee yang langsung di sambut Mawar dan Juna. Setelah melihat kehadiran Juna di hadapannya membuat mood Arkan mendadak menurun tetapi Arkan hanya menyunggingkan senyumannya dengan senang setelah melihat Juna yang memperhatikan dirinya sedang menggendong Ilenee yang terlihat nyaman berada di pelukannya.

"Tante, Ilenee."

"Tante sudah cemas tadi, ayo nak bawa masuk saja ke dalam," ajak Mawar membiarkan Arkan jalan duluan memasuki rumahnya.

Arkan masuk kedalam kamar Ilenee setelah mendapat persetujuan dari Mawar, Arkan menyimpan tas kecil Ilenee di atas meja belajar Ilenee, bahkan Arkan menyelimuti tubuh Ilenee. Saat Arkan beranjak berdiri tubuh Arkan tertahan oleh tangan Ilenee yang menggenggam kerah bajunya dengan erat.

Arkan mengurungkan niat untuk memaksakan melepas tangan Ilenee karena tidak ingin mengganggu tidur perempuan di hadapannya.

"Lihat anak itu baik bukan," tanya Mawar kepada Juna yang berdiri di sampingnya.

Posisi keduanya sedang memperhatikan Arkan dan Ilenee di balik pintu. Juna hanya menghela nafasnya, "Tapi malam-malam seperti ini mereka dari mana, Ma?" ucap Juna yang kembali bertanya.

"Yang Mama tau Ilenee berangkat pergi buat bertemu adik kelasnya tapi selebihnya Mama enggak tau juga. Kamu tanya saja sama Ilenee atau Arkan,"

"Nanti Juna tanya sama Arkan,"

"Jangan pakai otot ya, mengerti?"

"Hmm,"

"Jun..,"

"Iya Ma, okey!"

"Bagus, Mama mau bawakan air hangat untuk Arkan." balas Mawar pergi meninggalkan Juna sendiri.

Arkan tersenyum melihat Ilenee yang masih saja tertidur, "Kalau udah tidur kebo juga ya." kekehnya. Tangan yang di ulurkan dengan jari yang mengelus pipi perempuan tersebut dan menyalipkan rambut panjangnya pada telinga.

"Nak Arkan, minum dulu air nya."

Suara yang muncul dari belakangnya membuat dirinya terkejut dan menarik tangannya yang sedang asik mengelus-elus perempuan di hadapannya.

"Hah, i-iya tante."

"Biasa aja kali, kok kaget gitu?" goda Mawar menyimpan nampan di atas meja.

Perlahan tangan Ilenee terlepas dari kerah baju Arkan dan membebaskan Arkan untuk bergerak maupun berdiri.

"Terimakasih tante, tapi ini sudah malam bukannya menolak tapi Arkan harus pulang." ucapnya tersenyum dengan muka yang memucat karena ke-gep.

"Di luar hujan, kamu tidur disini saja lagi pula besok libur kan?".

I'M ILENEE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang