Ceklek!
"Astagafirullah Kayla ... bangun!" teriak wanita paruh baya.
"Eughh ...," Kayla menggeliat dari tidurnya.
"Ini udah jam berapa 8 sayang. Anak cewek tu gak baik tidur sampai matahari naik gitu," ucap wanita paruh baya itu yang bernama Rita.
"Ih mama Kayla masih ngantuk. 5 menitan lagi ya mah," ucap Kayla.
"GAK ADA 5 MENIT LAGI! BANGUN ATAU MAMA SIRAM PAKAI AIR!" ancam mama Rita.
"Huft ... mama reseh deh," ketus Kayla.
Kayla pun mengambil handuknya dan ke arah kamar mandi melaksanakan ritual mandinya.
Hari ini Kayla akan di pindahkan ke pasantren untuk mengabdi selama dua tahun di sana. Kayla bukan tipe cewek yang gampang di atur oleh orang tuanya, maka dari itu ia lebih baik di kirim ke pasantren untuk belajar mandiri juga menyempurnakan akhlaknya.
Selepas mandi, Kayla menggunakan gamis dan kerudung hitan yang di siapkan mamanya. "What? aku harus pakai daster ini? mama gak salah apa," oceh Kayla saat mencoba gamis yang di berikan mamanya.
Karena tak mau berlama-lama, Kayla segera bersiap-siap dan turun ke bawah sambil membembeng koper pink kesayangannya itu.
"Selamat pagi," sapa Kayla.
"Pagi sayang," sapa balik papa Kayla yang bernama Dimas.
"Pagi nak," sapa balik mama Rita.
"Loh ... kak Anan di mana?" tanya Kayla.
"Kakak kamu baru aja berangkat kuliah," jawab mama Rita.
"Yah, berarti kak Anan gak anterin Kayla dong ke pondok," lirih Kayla.
"Kan ada papa sama mama sayang. Lagian kak Anan udah janji kan sama kamu bakal jengukin kamu tiap minggu di pondok,"ucap papa Dimas.
"Iya sih, tapi kan gak seru gitu," lirih Kayla.
"Udah sekarang kita sarapan, biar kita gak telat ke pondoknya. Papa juga jam 10 lagu ada meeting sama client," ucap mama Rita dan di angguki senyum oleh Kayla.
Mereka bertiga sarapan dengan damai, hanya ada duntingan sendok dan garpu yang terdengar. Setelah makan sarapan, mereka pun bergegas berangkat menuju pasantren Nurul Huda yang terbilang agak jauh dari kediaman rumahnya.
𝐇𝐎𝐘𝐘𝐘𝐘👋👋
𝐓𝐈𝐍𝐆𝐆𝐀𝐋𝐊𝐀𝐍 𝐉𝐄𝐉𝐀𝐊😍
𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐋𝐔𝐏𝐀 𝐕𝐎𝐓𝐄𝐍𝐘𝐀, 𝐁𝐄𝐑𝐁𝐀𝐆𝐈 𝐈𝐓𝐔 𝐈𝐍𝐃𝐀𝐇😅
YOU ARE READING
Dinikahi Ustadz Ganteng
RomanceCerita yang mengandung unsur kebaperan, juga cukup menguras emosi. Hasil pemikiran sendiri, No Plagiat!
