Salah Alamat

1.1K 51 0
                                    

Setelah selesai menunaikan sholat maghrib, Kayla melipat mukena. Kayla berdiri dan berniat keluar dari masjid. Sedangkang Mira dan Syifa sedang menyetor hafalan pada ustadzah Ainun.

Kayla berjalan duluan ke kamarnya, tiba-tiba di perjalanan kaki Kayla ter sunjung batu.

"Awww ...," ringis Kayla.

"Astagafirullah ukhti ... kakinya kenapa?" tanya seorang pria yang berjalan ke arah Kayla.

Kayla seketika menoleh ke arah suara tersebut.

Deg!

"Mas sya Allah pangeran bersarung ku," batin Kayla.

"Afwan ukhti, mengapa melihat saya seperti itu?" tanya ustadz Kafka.

Ya, pria itu adalah ustadz Kafka.

"Astagafirulla Zina mata," batin Kayla.

"Afwan, ana awalan," ucap Kayla lah berjalan terpincang-pincang menuju kamarnya.

Di tengah jalan Kayla tak berhenti tersenyum, hingga sampai di dalam kamar ia tak berhenti memikirkan kejadian tadi.

20 menit kemudian, Mira dan Syifa pun memasuki kamar. Mereka ternganga melihat Kayla yang senyam-senyum sendiri.

"Ekhem ... anti kenapa senyum-senyum gitu?" tanya Mira.

"Astagafirullah, kalian kapan datangnya? kok ana gak tau?" tanya Kayla.

"Barusan sih Kay. Ente aja yang dari tadi senyum-senyum gak jelas," ucap Syifa seraya terkekeh.

"Hehe ...," kekeh Kayla.

*****

Keesokan harinya. Mereka bertiga telah usai sholat subuh dan menyiapkan peralatan sekolah mereka. Mira dan Syifa mandi terlebih dahulu dan Kayla setelahnya.

Kayla pun berjalan membawa handuknya ke kamar mandi. Saat melewati masjid Kayla mendengar suara orang bersholawat.

"Suara itu," batin Kayla.

Karena penasaran Kayla berjalan memasuki masjid dan memberanikan diri untuk mengintip siapa yang tengah mengaji di pagi buta ini.

Deg!

"Ustadz Kafka," ucap Kayla namun terdengar oleh Kafka.

"Ukhti? sedang apa di sini?" tanya Kafka sambil melihat peralatan mandi yang di bawah Kayla.

"Ukhti santri baru kan? kamar mandinya di sana ukhti bukan di sini," ucap Kafka seraya tersenyum geli.

"Oh hehe ... Afwan ustadz kalau gitu saya awalan Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," pamit Kayla sambik berjalan cepat.

"Wa'alaikumus salaam," jawab Kafka.

"Dasar ukhti cantik," gumam Kafka.

"Eh ... kok cantik? Emang cantik sih," ucap Kafka seraya terkekeh kecil.



𝐓𝐈𝐍𝐆𝐆𝐀𝐋𝐊𝐀𝐍 𝐉𝐄𝐉𝐀𝐊😍❤️

Dinikahi Ustadz GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang