"Lalu bagaimana dengan Bright? Bukankah kamu mencintainya?"
ᕙ[・・]ᕗ
sebenarnya saat aku pertama kali bertemu dengan Nani diruangan ini , wajahnya terlihat pucat. keningnya diperban , banyak luka-luka sayat disekujur tubuhnya karena dia tak mengenakan sehelai pakaian atas , aku bisa melihatnya dengan jelas. punggungnya juga diperban.
sejak Nani berkata dia ingin mempertemukan ku dengan Kavin , aku mengikuti terapi sesuai permintaannya. beberapa minggu kemudian aku sudah bisa berjalan walaupun terkadang aku sering terjatuh , Nani juga memberiku ramuan yang membuatku selalu terlihat kuat dan bisa menahan tempo langkah kakiku.
sudah sekitar minggu ke tiga , aku berlatih dengan Nani cara bermain pedang. bahkan dia juga mengajariku cara menekan pelatuk pistol , awalnya aku menolak karena aku takut dengan suara tembakan , tapi Nani selalu berkata padaku yang membuatku berani melawan ketakutan itu , dia berkata "jika kau terus merasa takut seperti ini, lalu siapa yang akan melindungi Kavin? kalau bukan kamu siapa lagi? pegang pistol ini lalu arahkan pistolmu kearah lawanmu , kemudian tekan pelakunya sesuai gerakan yang kau ambil dan sudah kau pastikan."
Aku baru saja selesai berlatih pedang bersama Nani tadi pagi , dan sekarang jam sudah hampir menunjuk pukul 12 siang. Aku berjalan menuju kamarku , aku ingin istirahat. Setelah aku masuk kedalam kamarku , aku hendak membaringkan tubuhku diatas kasur tetapi tiba-tiba seorang mengetuk pintu kamarku.
Tok tok tok..
"Win? Kau didalam?"
"Ah ya! Aku didalam!" Jawabku , lalu Nani masuk kedalam kamarku. Dia berjalan mendekatiku, terduduk disampingku.
Dia terus menatapku datar , aku sama sekali tak mengerti apa maksud kedatangannya kemari. Biasanya setelah Nani selesai mengajariku , dia pasti akan pergi. Tapi ini kenapa dia datang kekamarku?
"Apakah ada sesuatu yang terjadi?" Ujarku , memulai topik lebih dulu.
"Hm.. bagaimana kondisi kandunganmu?" Ujarnya ,
"Kandunganku? Ah baik-baik saja , memangnya kenapa?"
"Syukurlah , lega mendengarnya."
"Ya , lalu?"
Nani masih terdiam sejenak , beberapa saat setelahnya Nani menggeserkan posisi duduknya lebih mendekatiku , menghapus jarak diantara kita. Tangannya mulai terlilit disela-sela pinggangku ,
"Ahgm.. apa yang kau lakukan?" Cicitku , sambil mendorong pelan tubuh Nani menjauh dariku. Aku sedikit tidak nyaman saat Nani bersikap seperti ini.
Nani terkekeh kecil , lalu tiba-tiba dia berjongkok di depanku , meraih pergelangan tanganku sembari mengelus-elusnya. "Masih mau bertemu dengan Kavin?" Ujarnya tiba-tiba , yang membuatku tersentak.
YOU ARE READING
VAMPIRE AND GUMIHO | SEASON 2
Fantasydarkness? bdsm? trust? •••• "kamu milikku, babe.. itu tidak bisa ditawar, kamu akan tetap menjadi milikku! atau.. mereka akan menganiayamu, memperkosamu bahkan mencabik-cabik tubuhmu lagi?-" bisiknya , mengecup kissmark yang baru saja dibuatnya samp...