bab x - hari sialan

667 79 46
                                    

"mulai dengan hisap penisku, baby.. mengerti?"

ᕙ[・۝・]ᕗ

"Sir, kita akan kemana sekarang?" ujar Win, yang kini tengah berada didalam mobil bersama Nani. setelah kepulangan mereka dari pantai , Nani menyuruh Win untuk segera bersiap untuk menjalankan tugasnya.

"bukankah kamu akan menjalankan tugasku?" ujar Nani, sembari menyetir mobil.

"yeah, tapi setelah aku sampai disana. apa yang harus kulakukan?"

Nani menoleh sekilas kearah Win , "ambil kotak hitam dibelakang kursiku." ujarnya, lalu Win menoleh kebelakang kemudian mengambil kotak hitam seperti apa yang diperintahkan Nani. "bukalah." ucap Nani, lalu Win membuka perlahan isi kotak hitam itu.

"suntikan?" ujar Win setelah melihat isi kotak hitam itu yang tak lain ialah suntikan yang panjangnya hampir menempuh 40 cm.

"eum.. setelah kamu sampai disana , kamu akan memasuki semua kastil. disana gelap , banyak kelelawar dan kamu harus berhati-hati, anggap saja kelelawar itu sebuah cctv dan kamu jangan sampai kepergok oleh kelelawar itu. setelah kamu berhasil masuk kedalam kastil , cari sebuah anak tangga yang menuju keruang atas , disana akan terlihat pintu besar, pintu itu bergambar kelelawar yang mempunyai mata merah. lalu kamu pakai ramuan yang nanti akan kuberikan untuk menerobos masuk kedalam ruangan itu tanpa harus mengetuk pintu tapi sebelum itu kamu harus bersiap siaga , jika ada sesuatu terjadi padamu kamu bisa menekan tombol digelang yang sudah kuberikan tadi malam, kamu masih mengenakannya kan?" jelas Nani, dan dianggukan oleh Win.

"... Bright bersinggah diruangan itu. lawan dia sampai dia lemah sampai tak akan bisa melawanmu kemudian tancapkanlah suntikan itu tepat ditengkuk Bright. dia akan menjadi debu dengan sendirinya. sementara itu, aku akan mencari keberadaan Kavin dan membawa Kavin kabur dari dalam kastil bersamamu." lanjut Nani.

"apa itu berarti , Bright akan mati setelah aku menancapkan suntikan ini?" ucap Win.

"eum.. dia akan mati."

Win termenung, ia melamun menatap suntikan itu.

Nani menoleh kearah Win , "why? kamu tak sanggup melakukan itu?" ujarnya, ia sadar bahwa Win sebenarnya tak sanggup melakukan perintahnya.

"bukan itu , hanya saja aku tak yakin bisa melakukan hal itu. aku pernah mengalami kegagalan dan itu membuatku masuk keduanya. aku takut , jika kali ini aku gagal.. lalu apa yang akan terjadi dengan Kavin? aku takut, ini akan membahayakan Kavin."

Nani tersenyum tipis, sebelah tangannya mengusap surai rambut Win. "ada hal yang selalu ingin kutanyakan padamu. seorang Gumiho sepertimu, bagaimana bisa berfikir jernih seperti itu? bahkan kamu memprioritaskan Kavin daripada keselamatanmu sendiri." ujarnya.

"entahlah, aku juga tidak tahu. jika kamu menanyakan kenapa aku memprioritaskan Kavin, mungkin karena selama ini aku selalu mengharapkan seorang yang selalu membuatku berfikir jangan menyerah untuk hidup. dan itu kudapatkan saat kehadiran Kavin didunia ini. tapi kenapa harus selulit ini? kenapa mereka harus memisahkanku dengan Kavin? sebenarnya apa kesalahanku? aku masih bertanya-tanya tentang itu." ujar Win.

"win.. dengarkan aku, kamu berhak bahagia. setelah rencana kita berhasil, aku jamin hidupmu akan kembali seperti semula. jadi, usahakan kamu melakukan semaksimal mungkin, okei? sekali lagi aku peringatkan, jika kamu dalam segera pencet tombol yang ada digelang yang aku berikan padamu. mengerti?"

"yes, sir."

"baiklah. win, ini hampir sampai menuju ke perbatasan. aku hanya bisa mendapatkan sinyal darimu jika kamu memencet tombol pada gelang yang ku beri, jadi pastikan gelang itu tak lepas dari tanganmu."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 02 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

VAMPIRE AND GUMIHO | SEASON 2Where stories live. Discover now