Bagian- 23.

16.5K 1.5K 310
                                    

Heyoo bro-!!🖐️💗
Happy reading 🌟🏜️.

Tak pernah ada penyesalan di awal, semua pasti akan datang di akhir dan menyiksa batin. Semua rasa bersalah dan rasa ingin memperbaiki seakan menyatu di dalam diri, namun ibarat nasi yang sudah menjadi bubur tidak akan kembali menjadi nasi, tetap akan menjadi bubur meski sekeras apapun usahamu menjadikan nya nasi kembali.

Semua kembali pada dirimu sendiri, sebelum penyesalan datang. Mulai kontrol diri untuk lebih baik lagi bersikap kepada sesama manusia atau bahkan sesama makhluk hidup.

Menangis darah sekalipun tidak bisa merubah apapun. Malam dimana arka meminta maaf pada Elvano, murni memang benar-benar menyesali perbuatan nya, tapi keesokan pagi di menghubungi Riana untuk menanyakan dimana keberadaan nya, hendak memberi pelajaran tentunya, tapi Riana malah mengatakan bahwa semua yang Gustav ceritakan hanya sebuah teknik supaya Arka tidak membenci El lagi.

Dari semua yang Gustav dan Dina lakukan untuk memperbaiki hubungan kakak beradik ini tidak menutup kemungkinan ini juga salah satu usahanya. Pikir Arka, dan dari semua hasutan lewat telepon pagi itu arka kembali percaya.

Selama beberapa hari di London sebelum ke Indonesia sikap arka memang sangat lembut terhadap Elvano. Bahkan sudah menumbuhkan benih kepercayaan di hati semua orang, tapi semua tak berlangsung lama sampai kejadian tak terduga arka lakukan secara tidak sengaja.

Arka duduk diam di ruang tamu rumah nya, setelah kemarin El dinyatakan koma arka akhirnya di seret paksa untuk pulang ke rumah oleh gustav.

"Jadi apa alasanmu membuat drama ini?" tanya Gustav dengan nada dingin.

"Kenapa papa tidak ceritakan yang sebenarnya saja padaku? tidak usah berbohong," arka malah menyudutkan Gustav balik.

"Kapan papa pernah bercerita kebohongan padamu?" rahang pria dewasa itu mengeras.

"Hari itu, semua yang papa ceritakan hanya sebuah usaha untuk memperbaiki hubungan kami bukan?" manik arka menatap sendu sang papa, ceritanya bohong ataupun tidak arka tetap tidak peduli, tanpa cerita apapun ia sudah tau bahwa Elvano tidak bersalah sama sekali disini, hanya dirinya yang bersalah.

"Jika memang kamu tidak percaya kenapa harus memberi adikmu harapan?"

"Aku tau semuanya salah diriku, aku benar-benar menyesal telah percaya pada Riana. Dia selalu saja membuat El seakan yang paling bersalah disini, padahal pelaku nya adalah aku sendiri," balas arka, membuat gustav menyerengit bingung.

"Maksudmu? ceritakan apa yang sebenarnya terjadi arka!" final gustav.

Arka menghela nafas berat."Tante Riana selalu bilang bahwa papa masih berhubungan dengan ibu dari El. Dan El sendiri masih sering berkomunikasi dengan ibunya untuk menjalankan misi menghancurkan keluarga kita, saat aku hendak menentang cerita itu Riana menunjukan bukti yang membuat aku bungkam seketika."

"--semua bukti terlalu kuat, bahkan foto ibu dari Elvano Riana tunjukan papa. Wajahnya benar-benar menduplikat, mirip sekali membuat aku emosi setiap melihat mata El yang mirip sekali dengan perempuan jalang itu. Dan bukti foto El yang sedang berkomunikasi dengan wanita jalang itu di mall saat kita jalan-jalan dulu."

"--aku sudah mencari wanita itu tapi sampai sekarang masih belum bisa aku temukan."

Gustav bungkam dengan semua penjelasan arka, bagaimana El bisa berkomunikasi dengan wanita jalang itu, sementara wanita itu sudah Gustav bunuh lima belas tahun yang lalu. Dan bagaimana bisa Riana tau wajah wanita itu sementara keluarga yang lain saja tidak tau selain dirinya dan Dina, apalagi dalam bentuk foto.

ELVANO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang