12th of the Moon

29 5 0
                                    

Ide dicatut itu sakit rasanya, apalagi yang mencatut lebih pintar dan kreatif mengeksekusi. Ya akhirnya si empunya ide orisinal gigit jari dan cuma bisa memendam iri hati. Siakek ya, gue susah-susah mikir tapi tuh orang enak banget main ngambil dan malah lebih sukses dari kita. Duh, nasib ya memang nasib.

Rintihan di atas lumrah terdengar di dunia kreatif tanah air kita. Sayangnya, ide atau konsep tidak dapat didaftarkan sebagai salah satu ciptaan yang dilindungi hukum, karena ide atau konsep tidak memenuhi syarat-syarat perlindungan sebagai suatu ciptaan. Contohnya roti bagel purnama benderang dan Vintage Rosy Cake buatan nenek yang dimodifikasi Gar atas arahan Monas, dikopi atau dicontek pembuat kue kenamaan yang memproduksi varian rasa yang jauh lebih enak. Laris manis, ya sudah pasti, sementara pemasukan Wulandari tetap melompong karena semua cake lovers seantero Jakarta terbius sedapnya kue dan roti merek bonafide itu, apalagi iklannya jor-joran dan produksinya massal.

Gar kian rajin berkonsultasi batin dengan Gwen. Kedua-keduanya melompong karena pemasukan sebagai agen properti nyaris nol, kecuali uang makan setengah juta lebih sedikit yang merupakan gaji pokok agen junior. Pasti bos mereka bersimpati, prihatin atas kondisi anak baru, maka lebih dermawan dibandingkan bos kantor properti lainnya, yang tak memberi sepeser pun bagi agen yang tak berhasil menjual atau menyewakan rumah.

Gwen menghibur diri. Properti itu tidak harus rumah. Tanah, ruko, kios, gedung kantor, gudang, semuanya juga termasuk properti dan bisa dijual atau disewakan. Tanah juga bisa dikontrakkan karena seorang agen senior berhasil menyewakan sebidang tanah untuk dijadikan lahan parkir sebuah pusat fitness terkemuka.

Masalahnya tak satu klien pun mampir buat Gar maupun Gwen. Tak ada klien yang mempercayakan propertinya, artinya mustahil Gar dan Gwen mengantungi komisi sejauh ini. Kalau begini mah, profesi agen properti cuma status kosong. Istilahnya supaya kesannya punya pekerjaan padahal penghasilannya nol rupiah saja. Gwen mengeluh sekalipun mengaku optimistis.

"Hei, Gar, kenapa ya cek tunai di negara-negara bule ada tulisan 'only' di belakang nominal dolarnya? Misal ya, seribu dolar ditulis one thousand only dollars, terutama di United States. Berarti kalo ceknya kosong ditulisnya gimana ya?"

"Nol rupiah saja atau null only dollar? Kalo emang gak ada duit gak usah ditulis aja ceknya, Gwen. Takutnya malu-maluin dibawa ke bank. Hahaha!"

Percakapan iseng antara Gar dan Gwen menandakan frustrasi berat merajalela. Nasib susah beralih bila posisimu sedang di bawah. Orang yang di atas bisa jatuh memang, tetapi lebih menyakitkan bila yang di bawah tak mampu menggapai ke atas. Sekali kacung selamanya tetap kacung. Agaknya di sebuah film lawas pernah disinggung jargon penghinaan yang tak ayal kebenaran dunia ini. Orang yang bisa mengubah nasib bukannya tak mungkin. Masalahnya mereka cuma segelintir kisah sukses yang tak sebanding dengan penderitaan umumnya. Orang tak berpunya tak bisa sekolah, profesinya kerja kasar, menikah dengan orang sepadan dan akhirnya menjadi miskin seumur hidupnya.

"Gwen, kita harus bersyukur di atas penderitaan kita. Seenggaknya kita gak kelaparan biar pemasukan kita minim. Bokap nyokap kamu masih kerja, kan?"

"Lha iya, Gar. Tapi aku mokal dah tamat kuliah masih jadi parasit lajang. Minta-minta uang saku itu berat kalo elo jenggotan segede-gede gini. Hiks hiks hiks."

Bila saja Wulandari masih berjaya seperti dulu, Gar bisa saja sok pahlawan, menawari Gwen jadi kasir di tokonya. Bahkan Gwen bisa jadi asisten dapur, karena tak terduga oleh Gar, Gwen pintar membuat kue dan kudapan manis. Martabak manis diakui Gwen hasil karyanya sendiri. Hampir setiap bermain ke toko Gar, Gwen membawakan kue-kue cantik, sedap rasanya, harum mentega murni dan rasa homemade-nya kentara sekali. Gar malahan jadi minder dibuatnya.

Toko kue bangkrut ini dipaksakan buka kembali. Hasilnya tak sesuai ekspektasi, gagal total menolong keuangan Gar yang bermaksud menolong Om Oskar yang sakit. Boro-boro ketolong. Malahan untuk operasional toko, Gar mengorbankan sebagian pemasukan dari imbal hasil klub basket, yang diprediksi bakal makin menyusut ke depannya. Gwen lebih mahir mengolah kue dan Gar mengusulkan agar di kompetisi Master Baker tahun depan, Gwen mesti berpartisipasi.

Good Night Mama MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang