17

367 35 1
                                    

°••°

Sana mengulas senyum lebar ketika Wonwoo memintanya untuk bertemu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sana mengulas senyum lebar ketika Wonwoo memintanya untuk bertemu. Namun, dibalik senyum itu terselip rasa khawatir yang amat besar. Tapi rasa cintanya mengalahkan semua kekhawatiran itu.

Ia segera membereskan mejanya dan bersiap untuk pulang, bersiap untuk bertemu dengan pujaan hatinya di restoran langganan mereka.

Dengan langkah kecil Sana mengamati setiap sudut restoran untuk mencari sosok yang ia rindukan itu. Setelah matanya menemukan sosok yang ia cari, ia segera menghampiri Wonwoo yang sudah menunggunya.

Sana mengulas senyum lebar dan duduk di hadapan Wonwoo. Namun tak lama senyum itu berubah menjadi masam ketika Wonwoo sama sekali tak bereaksi atas tindakannya. Apa ini pikirnya.

"Sudah pesan?" tanya Sana masih menepis segala pikiran buruk yang menghampiri otaknya. Wonwoo mengangguk dan makanan pun datang.

Mereka makan dalam diam, seketika rasa bersalah muncul di hati Wonwoo. Ia merasa menjadi brengsek saat ini tapi tak bisa dipungkiri kalau ia sudah tidak merasakan getaran apa-apa saat bersama dengan Sana. Ia hanya merasa bersalah karena akan mengatakan hal yang mungkin akan membuat Sana sakit hati.

"Sana-ya, maafkan aku. Aku---"

"Stop!" Sela Sana. Ia menunduk sebentar, menghela nafas panjang dan kembali menatap Wonwoo. "Biarkan aku menghabiskan makananku dulu, baru kita bicara okay?"

Wonwoo mengangguk, ia ingin segera mengatakannya agar bebannya berkurang tapi sepertinya Sana sudah menduga.

Iya, Sana memang punya firasat buruk tentang hal ini. Setelah menghilang selama hampir satu minggu dengan alasan pekerjaan. Kini, tiba-tiba Wonwoo mengajaknya makan malam. Apalagi kalimat pertamanya adalah kata maaf, itu semakin membuat Sana khawatir.

"Kontrak mu akan berakhir minggu ini kan?" Tanya Sana setelah ia menghabiskan makanannya.

"Iya, tapi aku memutuskan untuk terus melanjutkan pernikahanku dengan Sakura." Wonwoo langsung to the point, ia tidak mau lama-lama di sini untuk memberikan harapan lebih pada Sana.

Bagai disambar petir, tubuh Sana bergetar. Ia meremas ujung bajunya karena tangannya gemetar. "Apa maksudmu? Ini tidak sesuai dengan apa yang kau janjikan padaku, kenapa kau begini Wonwoo-ya?" lirih Sana.

"Maafkan aku, kau boleh memakiku, kau boleh mengutukku karena dalam hal ini aku lah yang bersalah. Aku yang memilih Sakura dan aku yang memutuskan untuk tetap bersamanya. Jadi kalau mau memaki-maki saja aku, Sakura tidak bersalah dalam hal ini." kata Wonwoo penuh penyesalan.

Marriage ContractWhere stories live. Discover now