3. Kamar Asrama

66 9 1
                                    

_____

Upacara penyambutan sudah
selesai dan sekarang hanya tinggal menunggu acara pesta di Aula Utama, yang di adakan nanti malam.

Saat ini Valions sedang berjalan menuju kamar asramanya.
Menekan tombol lift dan menunggu lift turun.

Sambil menunggu lift matanya melihat orang-orang yang berlalu lalang di Lobi Asrama.

Namun tiba-tiba saja terlintas di pikirannya, mengenai Upacara Penyambutan yang dilakukan tadi pagi. Ia masih mengingat saat Kepala Sekolah yang merupakan pria berambut panjang bernama Verandra Williams berhenti berpidato menatap Valions secara mendadak.

Memang sempat menjadi masalah lantaran Kepala Sekolah menatap dirinya cukup lama. Tapi untungnya pidato itu tetap berlanjut dan sukses, walau ada perdebatan kecil sebelumnya.

Ting...

Suara pintu lift terbuka membuyarkan lamunan Valions. Ia menunggu orang di dalam lift ke luar terlebih dahulu, lalu setelahnya Valions masuk ke dalam.
Menekan angka lantai nomor 6 sambil membawa koper dan tas.

Pintu lift terbuka Valions keluar dari lift dan bejalan mencari kamar asramanya. Dirinya berhenti di pintu bertuliskan kamar nomor 804 yang merupakan kamar Asramanya.

Ia merogoh saku celananya untuk mengambil kunci yang berbentuk kartu, lalu menempelkannya pada gagang pintu. Pintu otomatis terbuka Valions mendorong pintu kamar, lalu masuk.

_____

Kamar asrama bernuansa minimalis khas pelajar, tembok berwarna putih dengan kasur tingkat dengan sprei biru tua. Dilengkapi satu buah laci kecil dengan lampu tidur bercahaya redup. Serta terdapat dua buah lemari berwarna putih dengan dua meja di sisi kanan dan kiri bersamaan dengan kursi. Terakhir, rak buku yang lebar menempel di dinding.

Di sana terdapat juga pintu kaca yang menuju arah balkon. Cocok untuk melihat pemandangan area sekolah.

''Kupikir kamar ini akan terlihat sempit dan mengerikan. Tapi ternyata jauh dari ekspektasi ku, ini lebih mirip seperti kamar hotel bintang lima dari pada kamar asrama. '' ujar Valions memuji.

Samar-samar terdengar suara gemericik air dari kamar mandi. Valions sempat merasa bingung,
tapi ia tidak ambil pusing.
Mungkin orang yang ada di dalam kamar mandi adalah teman kamar asramanya.

Valions mengambil kopernya di dekat kasur. Mengambil barang-barangnya yang belum dirapikan untuk masuk ke dalam lemari.

Pintu kamar mandi terbuka, terlihat seorang pemuda tampan berekspresi datar. Berjalan ke arah lemari yang bersebelahan dengan Valions.
Ia hanya mengenakan handuk di pinggangnya sambil memamerkan otot-otot sixpack nya.

Tetesan-tetesan air berjatuhan dari rambutnya. Jika dibayangkan lebih jauh kalian pasti paham bentuk rupanya seperti apa.

Valions fokus dengan menata barang-barang, sedangkan pemuda di sebelahnya sedang mencari pakaian yang akan digunakan hari ini.

Setelah mendapat pakaian yang akan digunakan olehnya, pemuda itu langsung membuka handuk yang terlilit di pinggangnya. Saat Valions berbalik dan menutup lemari Valions terkejut. Seorang pemuda yang baru selesai mandi berada di sebelahnya dengan kondisi telanjang bulat.

''Aaaaa.... Cepat pakai baju dan celanamu! Jangan telanjang begitu!!!'' Teriak Valions sambil menutup mata dengan kedua telapaknya, menjauh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ValionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang