43. Ours

10.5K 1.6K 459
                                    

Berhubung kemarin aku minta tolong ke kalian untuk pilih siapa di antara 4 orang & akhirnya aku bingung juga mau milih yg mana, yaudah deh empat empatnya aja ga sie

⚠️ 3000+ words, semoga ngga gumoh, ramein guize

💡💡💡





















Banyak yang bilang, enak ya jadi anak bungsu pasti disayang banget, dimanja trus selalu diutamain.
Ya iya... tapi lebih banyak batinnya sih bagi Yugyeom.

Dia anak terakhir dari empat bersaudara, kakaknya cewek semua, dia cowok sendiri.
Tapi walau bisa dibilang dia tumbuh bersama mayoritas cewek, itu nggak ngebuat dia jadi ngondek alias kemayu soalnya sepupunya itu rata-rata cowok, jadinya dari kecil Yugyeom mainnya sama mereka.

Umurnya cukup jauh sama kakak-kakaknya.
Kakak pertamanya itu Jaksa dan belum punya pasangan, lagi mau fokus kerja, beda 14 tahun sama dia.
Kakak keduanya sekarang lagi ambil s2 hukum di UGM, udah punya pacar.
Dan kakak ketiganya sekarang masih kuliah kedokteran semester 7.

Ayah Yugyeom itu Dokter dan bundanya Jaksa, lulus di universitas yang sama yaitu di UGM. Oleh karena itu dari dulu hampir setiap saat papa selalu bilang gini,

"Boleh kuliah asalkan antara kedokteran atau hukum, kalau mau jurusan lain, bayar sendiri."

Yugyeom ngeliat kakak kakaknya pada pinter pinter banget, lah dia... ya gak bisa dibilang bodoh sih, tapi ya kalo dibandingin sama kakaknya, dia masih level bawah lah. Makanya sekarang dia stress banget mikirin kuliahnya ntar gimana.

"Dek, ambilin air putih." suara Nayeon, kakak ketiganya.

Diantara semua kakaknya, Nayeon ini yang masih tinggal di rumah karena dia masih kuliah, yang lain udah sibuk dan punya apartemen sendiri.

Yugyeom mendengus. Iya, dia dipanggil Dedek di rumah dan para cowok Alamiga nggak ada yang boleh tau. Kalau tau pasti dia bakalan diledekin sampe mereka lulus, apalagi lu semua tau kan mulutnya seseorang yang berinisial Jungkook gimana.

"Males. Nggak punya kaki?" sewot Yugyeom.

Nih, malesnya jadi anak bungsu. Diatur-atur mulu. Yugyeom nggak bisa duduk dengan tenang.

"Dih, gue bilangin ayah lu diskors seminggu," ancam Nayeon.

Yugyeom mendecak, "Bentar!"

Cowok itu berdiri dan jalan ke dapur. Untung aja ayahnya itu jarang di rumah karena sibuk di rumah sakit, kalau ayahnya tau dia diskors udah pasti dia bakalan disidang dadakan. Semalem aja dia udah disidang duluan sama bundanya. Berhubung dia anak kesayangan bundanya banget, dia nggak dimarahin yang parah gitu, cuma dijewer sekali doang.

Yugyeom balik lagi ke ruang tamu dan ngeletakin segelas air dingin di depan Nayeon yang lagi nugas.

"Gimana lu udah mikirin belom mau univ mana?" tanya Nayeon.

"Yang pastinya sih negri ya bukan swasta kayak lu." jawab Yugyeom, langsung digebuk sama Nayeon.

Nayeon dulu coba ke univ negri dan nggak dapet, tahun depannya coba lagi, nggak dapet juga. Akhirnya mau nggak mau ke swasta aja dari pada nggak kuliah.

Welfare Light: Evermore ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang