38

1.7K 160 28
                                    

"ARGHHHHHH"wuxin terbangun dengan nafas tersenggal senggal.

Badanya bergetar, keringat dingin menghiasi keningnya.

"Apa itu tadi,itu nyata atau cuma mimpi tapi sepertinya nyata,ahh semoga itu nyata,mama dan papa kelihatan sangat sedih. Aku tidak tega huaaaa.syukurlah cangeon di penjara se umur hidup.

(Ya wuxin bermimpi tentang apa yang terjadi dengan cangeon di masa depan.)

Ah sudah jam berapa ini, udaranya sangat dingin,apa aku harus keluar? Tapi gelap nanti ada hantu,tapi aku pengen keluar"

Wuxin membuka pintu secara perlahan, badannya menggigil karena udara subuh yang menusuk kulitnya.

"Uhh astaga dingin sekali"

Dia berjalan keluar hingga sampai ke taman.dia duduk di bangku taman.

"Dunia ini memang indah tapi tidak sedamai duniaku dulu,dunia ini sangat mengerikan melalukan semua cara untuk mendapatkan tahta tertinggi"

Dongsheng memejamkan matanya dan menghirup udara dingin itu sebanyak banyaknya.

Seketika dia teringat dengan....

Dongsheng langsung membuka matanya

"Oh astaga mata itu sangat indah sekaligus menakutkan,warna merah,warna kesukaan ku, wajahnya tampan sangat tampan. Apakah dongjun mau ayah baru? Sangat sayang kalau di lewatkan wajahnya sangat sangat tampan huaaa"

"Dasar wanita gila"

Dongsheng terperanjat dan langsung menolah kebelakang.

Chen melangkah ke arah dongsheng dengan tatapan datar.

"Ck kenapa si bajingan itu kesini?"ucapnya pelan

"Aku kira setan ternyata memang setan"

Dongsheng hanya diam dan melihat datar ke arah chen.

Chen yang melihat itu mencibir.

"Ck. siapa?"wuxin menaikkan satu alisnya.

"Siapa pria yang tampan itu?"

Dongsheng menarik satu sudut bibirnya.

"Yang pasti bukan anda yang mulia"

"Sialan,kau memang wanita yang murahan"

"Oh,aku ini wanita yang sangat cantik yang mulia jadi sangat di sayangkan jika tidak di pergunakan dengan benar"

"Benar benar jalang"

"Yaa jalang yang sangat cantik bukan yang mulia?"

"Lebih cantik zing"

Dongsheng yang mendengar itu langsung menahan tawanya.

"Apa? Ehmm ahhahaha, cantik? Ahahah gila wajah badut itu anda bilang cantik? Astaga mata anda katarak"

"Kau beraninya kau"

"Tentu saja aku berani,mon maap ni yaa raja, aku tidak seperti dulu lagi, jadi siapkan mental dan batin anda"ucap dongsheng bersedekap dada

Chen mengepalkan tangannya.

"Kau kira dengan tingkah mu yang sekarang tidak akan bisa membuat aku tertarik"

"Oh,maaf juga ya bestie aku juga tidak niat membuat mu tertarik,peris bermata merah lebih menarik, kalau anda skip dulu deh bye"

Dongsheng berjalan dengan gaya bak model dan gaya angkuh meninggal kan chen yang sudah mengepalkan tangannya.

"Wanita sialan,kau kira kau itu cantik?tapi memang cantik sih arghh sialann dongsheng sialann"

"Loh kenapa lagi ni raja?"

"Diam kau"

Han langsung kicep

"Ah kau ini selalu saja marah yang mulia tidak baik,nanti umur anda semangkin pendek"

"Apa kau ingin mati haa, beraninya kau mendoakan aku berumur pendek,dasar sialan kau"

"Ah b bukan begitu yang mulia,a ku hanya itu me mengusulkan iya mengusulkan"

"Tidak perlu"

Han menatap datar rajanya itu

Ck untung raja kalau tidak sudah aku gantung dia hidup hidup.

"Kenapa kau melihat aku seolah olah kau ingin membunuh ku?"

"Ha bagaimana anda tau yang mulia?"ucap nya refleks

"Apaaa??"

Han langsung sadar apa yang dia katakan langsung bersujud

"Astaga ampun, ampun kan mulut kotor saya yang mulia saya tidak sadar huaa saya gak mau mati huaa"

Ucap han langsung bangkit dan berlali sekencang mungkin dengan berkali kali menabrak pohon

Bug

"Huaa sakit aku tidak mau mati"

Bug

"Huaa ampun yang muliaaa"

Chen menatap miris kearah han yang sudah beng angsur angsur hilang dari matanya.

"Kesialan apa ini tuhan,kenapa aku punya bawahan seperti dia"ucapnya lirih

Bantu vote dan komen ya sayang sayang☺️

dunia apa ini?(End)Where stories live. Discover now