Peaceful Way

680 49 13
                                    

Boleh kasih aku vote di part terakhir ini wahai silent readers?
*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

Author POV

1 tahun kemudian..

Ivanna berjalan ke arah luar sambil membawa teko siram tanaman, matahari mulai sembunyi di balik awan sore. Suhu udara jelang petang itu sudah mulai turun, tidak seterik siang. Wanita itu mengikat rambutnya asal, mungkin karena belum mandi sore jadi tubuhnya terasa lengket. Rein, putra manjanya terus mengajak berlari-lari keliling halaman rumah setelah berenang. Bocah tampan itu seolah tidak kehabisan tenaga, tapi pada akhirnya Rein saat ini tengah terpejam kelelahan di patio belakang rumah, di dekat Ivanna sedang menyiram koleksi tanamannya.

Setelah bolak-balik mengisi air sebanyak 3 kali, Ivanna merenggangkan pinggangnya yang terasa pegal. Lalu menoleh dan tersenyum ke arah putranya yang mengigau, tergelak dalam tidurnya.

Biasanya Ivanna tidak pernah membiarkan Rein tidur diwaktu sore seperti ini, karena nanti malam, bocah kecil itu akan susah tidur dan mengajaknya bermain sedangkan tenaga Ivanna dipukul 8 malam sudah habis dan siap terpejam.

"Anna."

Ivanna menoleh dan melihat sang Mama membawakan segelas teh lemon di ikuti Putri yang membawa makanan di atas nampan.

"Bikin apa hari ini?" Tanya Ivanna.

Putri langsung bersemangat, menepuk kursi kosong agar Ivanna duduk disampingnya. "Sore ini aku buat.. taraaaaa.." Putri membuka penutup makanan berbentuk bulat dan Ivanna hampir meneteskan liurnya.

" Putri membuka penutup makanan berbentuk bulat dan Ivanna hampir meneteskan liurnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Ini baso ikan ala Thailand pake kuah air kelapa, aku baru coba resepnya. Ga tau enak apa ga." Sahut Putri terlihat ragu.

"Ya ampun, penampilannya oke banget Put." Ivanna menerima sendok yang Putri sodorkan.

"Semoga rasanya juga." Putri harap-harap cemas saat menatap Ivanna yang tengah mencicipi kuahnya.

Ivanna terkejut. "Mm, seger!"

Putri mendesah lega diiringi tawa Mama Elisa.

"Mau Mama masukan ke menu tuh, An, cocok ga?" Tanya sang Mama.

Ivanna mengangguk. "Banget!" Wanita itu melanjutkan lagi mencicipi makanan ekperimen Putri.

Entah sejak kapan, tiba-tiba Putri tertarik untuk belajar masak, gara-gara dia mulai dekat dengan chef Rendy, chef kantin Coal Goal, dan Ivanna mengusulkan agar Putri membuka cafe kecil. Ivanna bilang akan memberi modal, tapi tidak di sangka jika Mama Elisa justru ingin bergabung, jadilah Your Elise Restaurant yang masih dalam tahap pembangunan, difokuskan pada makanan Asia dan chef Rendy yang bertanggung jawab sebagai chef utama.

Mama Elisa membeli sebuah rumah kosong, membongkarnya dan membangun restaurant dengan bentuk rumah, agar tidak terkesan formil katanya.

Ivanna mengijinkan chef Rendy untuk pindah, dan menyerahkan urusan makanan kantin kantor pada wakilnya yang sudah handal.

✅ Love Doesn't LiesDonde viven las historias. Descúbrelo ahora