12. Regret

168 13 12
                                    

(Jiwan Pov)

"Astaga.. Berani sekali pebansos itu berkata seperti tadi terhadapmu Jiwan" ucap Bitna

Kini aku hanya termenung tak merespon sepatah kata pun yang Bitna ucapkan padaku.

Lagi dan lagi.. Aku kembali menyakiti perasaannya dengan hal yang ku perbuat.
Aku benar2 terpaksa menginjak injak kue beras itu karna aku masih tak bisa mengakui pada Bitna dan Yihyun bahwa aku merasa bersalah atas apa yang ku lakukan semalam terhadap Sol.

Aku benar2 terpaksa menginjak injak kue beras itu karna aku masih tak bisa mengakui pada Bitna dan Yihyun bahwa aku merasa bersalah atas apa yang ku lakukan semalam terhadap Sol

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ku fikir dia tak akan datang lagi ke kantin dan melihat apa yang ku lakukan.
Rasanya sakit sekali melihat nya yang begitu marah bahkan hingga meneteskan air matanya di hadapan ku.

"Ya Jiwan.. Kau benar2 jahat. Mungkin dia tak akan pernah memaafkan mu lagi" batin ku

Namun ada hal hang membuat hatiku semakin terasa hancur, yakni saat kulihat ia menggandeng tangan Na-bi dan pergi menghilang dari pandangan ku.
Entahlah apa arti dari semua yang ku rasakan saat ini.

"Jiwan.. Hei.. Kau akan tetap disini? Ayo pulang" ucap Yihyun yang kini menepuk pundak ku.

"Hum.. Ayo" sahutku lirih

Dengan berat ku langkahkan kaki ku menuju mobil dimana pak Jung sudah stand by menjemput ku.

"Non Jiwan kenapa hum? Kok lemas sekali siang ini?"

"Aku Tak apa pak Jung.. Oh ya pak.. Bisakah kita ke bengkel yang biasa bapak datangi?"

"Loh memangnya kenapa non? Mobil kita perlu di service lagi?"

"Emm Aku hanya ada keperluan  sebentar dengan salah satu karyawan disana"

"Karyawan disana? Maksud non Jiwan ada keperluan dengan Yoon Sol? Dia satu2 nya karyawan pak Lucas yang seumuran dengan non Jiwan"

"Humm.. Pak Jung tau tentang Yoon Sol?"

"Sedikit Non.. Yoon Sol anak yang sangat baik, dia pintar dan cekatan.
Bapak pertama kali mengenalnya 5 tahun lalu saat ia baru bergabung bekerja paruh waktu di bengkel pak Lucas"

"5 tahun lalu? Berarti saat dia kelas 1 SMP?"

"Ya.. Kurang lebih saat itu non.. Pak Lucas menerimanya bekerja disana karna ia ingin membalas budi pada ayah Sol yang merupakan sahabat baik pak Lucas"

"Memang apa alasan nya harus bekerja ketika umurnya masih tergolong sangat kecil itu pak?"

"Pak Lucas pernah bercerita, bahwa kedua orang tua Sol telah tiada sejak ia masih bayi. Dia hanya hidup bersama nenek nya selama ini.
Sol mulai bekerja saat toko kue beras nenek nya sering kali tutup karna nenek nya mulai sakit-sakitan di usianya yang sudah rentan.
Sehingga Sol membutuhkan uang lebih untuk membiayai hidupnya dan juga neneknya"

Sehingga Sol membutuhkan uang lebih untuk membiayai hidupnya dan juga neneknya"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DESTINY (SOLJIWAN)Where stories live. Discover now