🍦lili : Scoup one

➳ MS─sweetess sin⁰²

🗝sweetess sin🗝

Kediaman Alexander masih sepi kendati sudah pukul sebelas siang. Para pekerja diliburkan dan dilarang memasuki area mansion oleh tuan muda dan nona muda mereka.

Tentu karena kesempatan mereka berdua selalu sempit bila ada orang tua mereka.

Sepertinta semesta kali ini memihak mereka, karena kedua orang tua mereka harus pergi ke benua seberang untuk bisnis yang penting.

Dikamar Annalice, gadis itu masih mengatur nafasnya. Membiarkan Jeffrey berada diatas tubuhnya " bukankah ini benar-benar luar biasa ? "

Annalice mengangguk lemah, terlalu lelah rasanya hanya untuk berbicara.

" lice "

" hm ? "

" apa tak pernah terfikirkan jika suatu saat mommy dan daddy tau tentang kita ? "

Annalice mendorong tubuh Jeffrey, ia kini membalikan posisi dengan bersandar pada dada bidang kembarannya " tentu saja pernah, wajah mu selalu mengingatkan aku dengan mommy "

" dan kau mengingatkan ku dengan daddy "

Keduanya terkekeh, kembali berpelukan erat " bahkan jika semesta menentang, aku akan lebih menentang mereka " lirih Annalice

" kau terlalu mencintai ku ? "

Annalice menggeleng " tidak, aku mencintai diri ku sendiri. Kau bagian dari diri ku jika kau lupa "

Jeffrey terkekeh mengecup dalam surai Annalice " tetaplah bersama ku bahkan jika maut memisahkan kita "

" kita lahir bersama, sebaiknya matipun bersama bukan ? "

🗝sweetess sin🗝

Annalice tanpa takut menatap ayahnya yang sedang menghancurkan foto keluarganya.

Sedangkan Jeffrey menatap kosong kerah ibunya yang tertunduk sembari meremat erat foto-foto dirinya bersama Annalice, entah siapa yang mengirimnya, yang pasti karena dia hubungan mereka berada diambang jurang.

" kalian kembar! Kalian saudara! Kalian sedarah! Apa yang membuat kalian bisa mekakukan hal menjijikan seperti itu hah ?! Kalian benar-benar gila "

" sejak kapan ?! Sejak kapan kalian melakukannya ?! "

Gema suara Jason terdengar mengerikan namun tidak bagi Annalice dan Jeffrey, keduanya masih tenang seolah ini bukanlah apa-apa.

" kelas sebelas " jawab Annalice tenang

" sudah selama itu ? Ya tuhan. Jeffrey, Annalice kalian berdua saudara! Kalian satu ibu dan ayah! " frustasi sang ibu, Alina.

" kenapa ? Kenapa kalian melakukannya ? " Jason menggeram, ia masih berusaha meredam kemarahannya kendati fakta yang ia lihat terus menerus menggerus sisi ke-ayahannya.

" karena kami saling mencintai, mendambakan satu sama lain dan karena kami tidak mau dipisahkan " kali ini jeffrey menjawab

" aku mendengar daddy akan menjodohkan Jeff dengan anak rekan kerja daddy, malam itu, aku sangat marah, aku merasa tidak terima "

" Jeffrey adalah milikku, begitupun dengan ku yang juga miliknya! Kami berbagi sedari kami berada dikandungan mommy maka seterusnya akan seperti itu! "

Jason terperangah nendengar jawaban putrinya " Annalice, kamu gadis yang pintar, kamu pasti tahu bukan hal seperti ini yang harusnya terjadi! "

" lalu aku harus bagaimana dad ? Katakan! "

" bagaimana kami tidak terikat ketika kami selalu bersama tanpa pengawasan kalian! Ketika kami tidak diajarkan batasan oleh kalian! "

" kalianlah awal mula kami melakukannya! Karena kalian tidak pernah memberi tahu batasan diantara kami! Dan saat kami beranjak dewasa dan tahu bahwa hal kecil seperti mnadi bersama kembaran berbeda jenis adalah hal yang tidak boleh dilakukan, kami tidak bisa menahannya! "

Jason memijat kepalanya, rasanya jiwanya pergi melayang begitu saja.

" apa kalian ingin melihat daddy dan mommy mati ? "

Keduanya saling berpandangan namun masih tetap menautkan tangan.

" Jeffrey pergilah ke Belanda, lanjutkan pendidikan mu disana, begitu juga dengan Annalice, lanjutkan pendidikan mu di australia! "

" malam ini kalian berangkat dengan pesawat pribadi, tidak ada kontak langsung ataupun elektronik! "

" jika kalian melanggar, maka bersiaplah datang kepemakaman kami "

Jason pikir ia sudah cukup menahan emosinya, dan hanya inilah yang bisa ia lakukan.

Namun jawaban Annalice justru membuat ketiganya tercengang.

" tidak bisa, aku sedang hamil "

Tbc