~ 20 ~

49K 4.3K 61
                                    

Vote dulu yuk!

Udah part 20 aja nihh

Komen di setiap part 🤗

Selamat membaca ❤️

( Part Revisi )

°°°

Matahari sudah berada diatas kepala. Dengan panas yang begitu terik, kaki Zidny melangkah memasuki mobil. Ia baru saja berkunjung ke rumah temannya, siapa lagi kalau bukan Aqila.

Di rumah bergaya tradisional milik Aqila, Zidny bercerita tentang keputusan Aska yang menyuruhnya untuk kuliah dari rumah. Zidny juga kurang tahu, apakah boleh sesuka hati seperti itu? Entahlah Aska sendiri yang mengaturnya.

"Itu si suami lo pasti bukan orang biasa." Ujar Aqila dengan mata membulat takjub.

"Emang dia iron man?" Balas Zidny asal sambil memasukkan kembali keripik kentang ke mulutnya.

"Ish! Lo paham maksud gue kan." Kesal Aqila.

Kilasan percakapannya dengan Aqila membuat Zidny kembali dilanda rasa ingin tahu. Sebenarnya siapa Aska? Jangan-jangan dia orang kaya yang tajir melintir. Jika itu benar, dengan berat hati ia mau menghabiskan uang yang bertumpuk itu. Daripada di buang kan nanti mubazir.

"Pak Diman." Panggil Zidny pada supirnya.

"Iya Nya?"

"Mas Aska itu siapa?" Tanya Zidny ambigu, yang jelas membuat Pak Diman bingung.

"Siapa gimana Nya? Ya tuan saya, dan suami Nyonya kan." Balas supir itu sekenanya. Orang rumah sudah tahu, bagaimana ke-randoman Nyonya muda mereka. Jadi, mereka sudah terbiasa walaupun saat awal-awal cukup syok. Tuannya yang dingin malah mendapatkan sosok yang periang dan sangat aktif, mereka khawatir sang Tuan tertekan. Nyatanya malah sekarang, Aska terlihat luar biasa bahagia karena bisa bersanding dengan pilihannya.

Zidny menghembuskan nafas panjang, berusaha sabar mengahadapi supirnya yang tidak cepat tanggap ini. Maklum, sudah tua.

"Pekerjaan rahasianya gitu, Pak Diman tahu nggak? Soalnya aneh aja masa guru sama wirausaha kecil-kecilan bisa kaya raya banget." Jelas Zidny panjang lebar, awas saja jika Pak Diman tidak paham lagi. Akan ia hukum, huh!

"Ohh... Nggak tahu Nya. Setahu saya emang dua itu pekerjaan tuan." Balas Diman dengan santai.

"Yaudah deh." Zidny pusing, ia akan berusaha melupakannya sementara. Lebih baik sekarang ia duduk tenang, menunggu mobil itu sampai di depan sekolahannya dulu. Zidny tengah mengidam batagor bumbu kacang kental milik Pak Roso. Letak gerobaknya tepat di depan SMA, jadi sangat mudah untuk mencarinya.

Ponsel Zidny berdering, menampilkan nama 'Pak Suami❤️' disana.

"Astaghfirullah, lupa belum izin." Ujar Zidny sambil meringis, semoga saja Aska tidak marah.

"Assalamu'alaikum, dimana?" Tanya pria di seberang sana.

"Waalaikumsalam, lagi mau beli batagor." Ujar Zidny jujur.

"Di depan komplek kan?" Pasalnya di depan komplek banyak juga pedagang kaki lima.

"Bukan, di SMA Zidny dulu Mas."

Terdengar helaan nafas dari Aska "Jauh banget." Komentarnya.

"Ya ngidamnya yang disitu mau gimana lagi. Nggak papa ya? Bentar doang kok, janji langsung pulang." Bujuk Zidny.

New Mom!Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora