Hanya mimpi

601 89 5
                                    

Suara burung bercuitan

Sinar matahari yang baru saja terbit menyinari tubuhnya

Dan lalu terbukalah dua netra biru seindah lautan lepas

Memulai pagi dengan mengumpulkan nyawa

Mulai bergerak tubuh itu kearah Kamar mandi

Sebenarnya ini terlalu pagi untuknya bangun

Dia hanya tidur 3 jam setelah menyelesaikan buku Novel terbarunya

Yang berjudul "Runtuh"

Buku itu ia selesaikan secepat mungkin agar para penggemar buku bukunya tak menunggu lama

Yang ia sukai dari menulis buku adalah, dia bisa mencurahkan isi hatinya tanpa diketahui orang lain

Ia memakai sebuah karakter fiksi untuk melepaskan perasaannya yang terpendam

Dibuku terbarunya "Runtuh" ia memakai karakter fiksi bernama Aksa Kalandra sebagai dirinya

Dan Rendra Dhirgham sebagai pasangannya

Buku buku lampaunya sudah banyak yang tau

Memangnya siapa yang tidak tau dengan penulis muda bernama Hiiragi Shinya ini?

Buku bukunya sangat banyak peminatnya

Dia memulai menjadi Novelist saat diumur 14 tahun

Saat dia pertama kali merasakan cinta dalam dirinya.

Kembali ke cerita

Ia pergi ke dapur dan tidak melihat siapapun disana

'Mungkin aku terlambat lagi' pikirnya

Ia mengambil roti dan mengoleskan selai pada bagian atas rotinya

Karna tak mau terlambat, dia memakan roti itu sembari berangkat sekolah.

[Shinya pov]

"Mito! Shigure! Sayuri-" ucapanku terhenti saat melihat Guren dan Mahiru bersama dengan mereka juga

"Hey! Shinya! Ayo kesini! Sedang apa disana!" Teriak Mito menyuruhku pergi kearahnya

Dengan ragu ragu aku melangkahkan kakiku kearah mereka

Bayang bayang Mahiru yang sedang bermesraan dengan Guren semakin jelas di visi ku

"Hai... Shinya" sapa Guren padaku

"Oh... Guren" balasku karena bingung mau jawab apa

"Mahiru! Guren! Berhenti bermesraan! Kalian ini cuma mau numpang nama dikelompok ini ya?!" Marah Mito pada Guren dan Mahiru

"Sudahlah Mito, lagipula nanti juga mereka akan membantu" Ucapku mencoba menenangkan Mito

Mito hanya bisa mendecakkan lidahnya dan bergumam sumpah serapah untuk mereka

Melihat itu, aku hanya tersenyum pasrah pada kelakuan aneh teman temanku

𝐇𝐀𝐋𝐔; ɢᴜʀᴇsʜɪɴWhere stories live. Discover now