BACKGROUND STORY

182 151 240
                                    

~terkadang berbeda itu perlu. Jangan pedulikan seperti apa orang bilang. Hanya perlu pikiran bagaimana kamu bahagia dengan caramu sendiri~


Setelah dari ruang guru Alga menuju taman belakang sekolah, pikirannya kacau. Memori akan masa lalu, identitas yang seharusnya tidak di ungkapkan, dan kasus guru itu? Tidak seharusnya Alga melakukan itu. Sejauh ini ia tumbuh tanpa hati. Menyaksikan penyiksaan yang di lakukan pak Doni? Dia tak peduli dengan temannya.

Naasnya lelaki tampan sepertinya berpikiran tentang dendam yang telah terjadi di kehidupannya. Dia tak seharusnya berpikiran bahwa orang harus merasakan penderitaannya

"Lo kelepasan Alga!" Dia merenggut rambutnya "gak seharusnya kata-kata itu keluar dari mulut Lo!!!" Lagi-lagi dia memukul kursi taman yang ia duduki

"Apa yang lo bilang? Pasal-pasal!!! Undang-undang!!! Gak seharusnya lo jadi pahlawan kesiangan anjinggg!" Kesal Alga pada dirinya

Amigdala memiliki fungsi memperkuat memori yang diiringi dengan emosi. Sehingga manusia tak mudah melupakan suatu kejadian. Tapi penyesalan Alga kenapa Amigdala itu membuatnya menderita?

Di sisi lain tanpa amigdala juga mungkin sekarang Algara Falanio hanya tinggalah nama

Flashback on

Dia lelaki berusia sebelas tahun duduk sendirian di perpustakaan. Padahal senja telah tiba dan hari semakin gelap.

Dia terlihat begitu serius dengan buku kimianya. Dia memakai kacamata dan terlihat seperti kutu buku yang tampan

"Isobutana, Rumus molekul C4 H10 rumus semi struktur CH3 dan 3CH" kata-kata itu tiba-tiba terucap dari mulutnya

Itu bukanlah pelajan anak kelas enam SD. Tapi kenapa dia menghapal rumus begitu? Bukankah akan sulit, di tambah dia mempelajarinya autodidak.

Wanita paruh baya berusia 32 tahun menghampirinya "Alga kamu sedang belajar apa? Kenapa jam segini belum pulang?" Tanya wanita itu yang merupakan guru Alga

Bocah itu yang merupakan Alga tersenyum "belajar kimia buk. Alga sedang belajar geometri molekul dan rumus struktur" ucapnya

"Tapi itu terlalu jauh Alga. Kamu bahkan belum masuk SMP. Biasanya pelajaran kimia di pelajari saat tiba di kelas SMA" ujarnya sebut saja buk Nabila

"Gak papa buk, biar kalo Alga masuk SMA udah ngerti pelajarannya!" 

Buk Nabila tersenyum tipis "kamu memang anak yang rajin Alga. Pantas kamu selalu menjadi juara satu di kelas"

"Makasih ibu"

08.00

Alga pulang kerumahnya, di sana ia melihat barang-barang sudah berserakan. Rumah sudah seperti kapal pecah.

Dua orang tua di sana terlihat seperti bertengkar. Alga yang notabenenya anak sebelas tahun bersembunyi di balik sopa. Ada rasa takut dalam dirinya karena mereka berdua berteriak nyaring ke penjuru ruangan

"Bisa-bisanya kamu selingkuh dari saya bitch, kamu memang wanita tidak tahu di untung. Murahan!!!" Teriak lelaki paruh baya yang merupakan papah Alga. Denan Falanio

TACENDAWhere stories live. Discover now