Part 3

1K 172 8
                                    

Kelima pria tampan itu terduduk santai dengan sesekali meneguk whisky dan sejenisnya. Sesekali tertawa ringan atas cerita-cerita konyol.

"Jadi apa yang membuatmu mengajak berkumpul, Kim?", tanya pria tampan dengan gigi kelinci itu.

"Aku akan menikah",

"Apa?!", Jimin pria dengan pipi chubby itu mewakili reaksi semua orang yang ada pada ruangan itu. Taehyung memutar bola matanya malas.

"Siapa wanita yang tertimpa sial itu?", tanya Sehun blak-blakan.

"Wanita yang menjadi brand ambassador perusahaan Daniel tahun lalu",

"Park Joyi?", tanya Daniel memastikan. Taehyung mengangguk mengiyakan.

"Daebak! Dewi kecantikan Asia itu akan berakhir di ranjangmu setiap hari?!",

'plak!', Jungkook memukul bagian belakang kepala milik Hongseok dengan keras.

"Jadi? Rumor selama masa sekolah itu adalah kebenaran", ujar Daniel. Taehyung mengernyitkan keningnya.

"Rumor apa?",

Di sisi lain di waktu yang bersamaan Joyi berkumpul bersama teman-temannya sejak SMP-sekarang. Tepatnya sejak ia masuk ke dalam keluarga Kim.

"Heol! Jadi rumor itu benar? Daebak", ujar wanita bermata sipit itu, Kang Seulgi.

"Kakekmu benar-benar mengadopsimu untuk cucu tersayangnya. Aku kira itu hanya rumor tidak jelas yang bikin kami semua marah saat ada yang mengejekmu dengan itu", ujar Rose. Joyi tersenyum kikuk. Ia berbohong. Sesuai kesepakatan ia dan Taehyung. Itu yang akan menjadi alasan mereka atas pernikahan mendadak ini.

"Tapi setidaknya ia adalah seorang Kim Taehyung. Ia tampan, kaya, dan...", ucapan Jennie terputus begitu saja.

"Hey! Aku sebenarnya lebih senang jika Joyi berakhir dengan Jin. Ia benar-benar sosok pangeran", ujar Yerim.

"Apa yang salah dengan sepupuku yang satu ini? Bukannya Taehyung jelas lebih badass? Sifatnya juga tidak seburuk itu kok. Menurutku malah Jin terlalu membosankan", Jennie berujar membela sepupu jauhnya. Joyi mengendikkan bahu dan hanya mencoba tersenyum agar segala bingung dan kegundahannya tak terlihat begitu saja.

"Apa kau mencintainya?", tanya Rose berbinar-binar. Joyi menatap Rose dan tersenyum ragu.

"Aku tidak tahu", ujar Joyi.

'Jelas tidak! Gila saja aku mencintai pria tak berperasaan sepertinya' - ujar Joyi dalam hati.

"Perjodohan bukan hal yang buruk kok. Aku dan Taeyong juga sangat bahagia. Meskipun awalnya ia sangat menyebalkan dan banyak menuntut", jelas Jennie sambil tersenyum bahagia. Seulgi, Rose dan Yerim mengangguk setuju.

"Jennie terlihat jauh lebih bahagia semenjak menikah. Kau juga akan seperti itu Joy! Tenang saja", lanjut Seulgi menimpali.

'Kami bahkan sudah merencanakan perceraian', jawab Joyi dalam hati.

"Aku berharap kau bahagia Joy! Meskipun ramalan ala-ala ku meleset haha! Aku selalu menikmati setiap romantic scene antara kau dan Jin oppa sejak kita remaja. Namun jika kau berakhir dengan Taehyung apa yang bisa ku katakan?", ucap Yerim.

"Datanglah ke butikku bersama dengan calonmu. Aku akan menghadiahimu karyaku", ucap Rose sembari memeluk Joyi dan tersenyum riang.

......................................................................

"Hey! Tidak bisakah kau bergerak cepat? Jin oppa dan Wendy onni sudah menunggu kita di atas. Media pun sudah menunggu!"

Joyi mendumel pada pria yang masih belom menginjakkan kakinya di tangga dan malah menatapnya malas sambil memberinya instruksi untuk naik terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joyi mendumel pada pria yang masih belom menginjakkan kakinya di tangga dan malah menatapnya malas sambil memberinya instruksi untuk naik terlebih dahulu.

"Badan saja yang terlihat berpostur dan berotot. Ternyata lembek seperti jelly", ujar Joyi lagi sambil membalikkan tubuhnya lagi untuk meneruskan langkah tangganya.

"Tahu darimana bahwa aku berotot? Kau berfantasi liar tentangku?", balas Taehyung sambil dengan cepat melewati Joyi yang ternganga di tempat.

'Kenapa ia malah mendahuluiku sekarang?', pikir Joyi sebal.

"TUNGGU AKU KIM!",

Tepat ketika sebuah pintu berada dihadapan Taehyung ia menghentikan langkahnya. Ia berbalik kearah Joyi yang terlihat sedikit ngos-ngosan dan mencoba menetralkan nafas. Taehyung menghela nafas dan menjulurkan tangan kanannya pada wanita dengan dress bodycon putih itu. Joyi memiringkan kepalanya lalu menatap wajah Taehyung bingung.

"Tanganmu, bodoh! Bagaimana mereka bisa percaya nantinya",

"Tidak usah mengataiku bodoh juga!", protes Joyi sembari mau tidak mau menerima uluran tangan itu. Tangan keduanya bergenggaman erat. Tangan kokoh Taehyung yang sebelahnya mendorong pintu tersebut. Keduanya berjalan memasuki ruangan tersebut dan membungkuk beberapa kali kearah kamera dan media. Genggaman keduanya entah mengapa mengerat seolah mencoba menguatkan masing-masing dari mereka untuk terus pandai berlakon. Joyi membuka mulutnya terlebih dahulu untuk berbicara.

"Aku secara resmi mengumumkan bahwa pria menyebalkan di sampingku adalah calon suamiku", ujar Joyi sambil tersenyum lebar kepada media. Joyi bisa merasakan bahwa pria sialan disampingnya itu meremas tangannya keras. Ia sedikit kesakitan dan selanjutnya, tubuh Taehyung menegang kakinya dapat merasakan stileto milik heels Joyi menginjak kakinya keras.

"Be.. benar si nenek sihir ini calon istriku", balas Taehyung sambil menahan sakitnya.

"Apakah ini bukan pengalihan atas skandal kemarin? Kalian tidak berusaha menipu publik kan?", tanya salah satu wartawan. Taehyung dapat merasakan kegugupan Joyi dengan perubahan suhu pada telapak tangan wanita yang berada dalam genggaman tangannya.

"Lalu apa untungnya aku untuk menipu publik? Ia memang tunangan ku yang sudah disiapkan oleh mendiang kakekku sejak kami masih remaja", kali ini Taehyung menjawab.

"Kami tidak bisa percaya begitu saja. Apakah kalian saling mencintai?", sontak Taehyung dan Joyi saling menatap secara refleks.

"Tentu saja. Jika tidak mana mau aku menikah dengannya", ujar Joyi  tersenyum lebar dengan sepasang tangan yang bergerak membenarkan kerah kemeja dari Taehyung.

'Hebat juga si nenek sihir', pikir Taehyung.

"Apa yang membuatmu jatuh cinta satu sama lain?",

"Apakah itu semua butuh alasan? Hayolah apa tidak ada pertanyaan yang lebih penting dan berbobot?", Taehyung menjawab dengan tersenyum lebar menahan rasa kesal bahwa waktunya terbuang sia-sia.

"Sayang.. merekakan hanya penasaran! Maaf ya ia memang pria yang sangat menghargai waktu dan sedikit pemalu", jelas Joyi lalu menggenggam tangan Taehyung erat seolah memberi signal.

"Aku karna pria ini pernah menyelamatkanku. Saat itu aku hampir mati", mata Taehyung membulat menatap Joyi tak percaya.

'Ia ingat?', Taehyung bertanya dalam batinnya.

TBC

.............................................................

Jangan lupa tinggalkan jejak ya! Vote and komen kalian sangat berhargaaaa. Usulin peran pihak ketiga wanitanya dongg buehehee


LIGHTS ON ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang