Part 9

900 159 13
                                    

Taehyung mulai mendengus kesal bin putus asa. Bagaimana tidak 2 jam berlalu dan Joyi masih sesekali terisak sekalipun wanita itu sudah tertidur pulas pada sofa diruangan kerjanya. Ia bahkan tak lagi bisa fokus bekerja sekarang.

'Ada apa dengannya sebenarnya?', pikir Taehyung. Di otaknya sekarang hanya ada Jin. Ingin menanyai kakak sepupunya itu namun gengsi diatas segalanya. Apalagi ia masih jelas kesal dengan kebohongan yang Jin buat mengenai bibir milik Joyi. Sampai akhirnya ia menyerah dan memilih untuk menunda pekerjaannya. Ia masih bisa bergadang nanti malam pikirnya.

"Joyi, bangunlah. Aku akan mengantarmu pulang", Taehyung berujar begitu lembut. Bahkan ia sendiri kaget bahwa ia bisa bertindak sebegininya pada wanita yang ia anggap nenek sihir. Joyi menggeliat dan perlahan membuka kedua kelopak matanya. Tubuhnya sontak dengan cepat terduduk terkaget. Wajah Taehyung terlalu dekat dengannya tadi.

"Kenapa kaget begitu? Bahkan bibir kita belum menempel", ujar Taehyung blak-blakan. Wajah Joyi sungguh memerah sekarang ia menunduk menyembunyikan kondisi wajahnya.

"Jangan bicara yang macam-macam!",  balas Joyi ketus. Taehyung tertawa pelan. Padahal sebelumnya wanita ini datang padanya seperti kucing kecil yang manja dan minta ditenangkan.

"Aku akan mengantarmu pulang. Ayo!", Taehyung mengulurkan tangannya kearahnya. Sialnya wajah tampannya membuat Joyi sama sekali tidak sanggup untuk menolak melainkan patuh dan terhipnotis.

"Mau sekalian makan?", tanya Taehyung. Joyi menatapnya sebentar lalu tampak melirik jam yang melingkar pada tangannya. Pukul 20.10. Joyi tampak berpikir sebentar.

"Mau makan di apartmenku? Aku akan memasak", Taehyung mengangguk. Ia suka usulan wanita ini. Dan ia suka ranjang milik Joyi. Pria ini sedikit berharap bisa menginap. Fantasi seorang pria kadang tidak terbataskan? Tidak sayangnya Taehyung tidak sejauh dan sebrengsek itu. Hanya tidur dan mendekap tubuh Joyi.

"Aku rasa aku butuh mengganti pakaian dan mandi terlebih dahulu", ujar Taehyung jujur. Joyi tampak berfikir namun setelah itu ia terkekeh pelan.

"Soal itu tenang saja. Ayo!",

Satu jam kemudian Taehyung telah menyelesaikan mandinya di apartmen Joyi. Pria itu menatap tajam Joyi yang menghentikan pergerakannya memotong sayur dan memilih tertawa terbahak-bahak kearahnya.

"Padahal.. padahal itu baju kebesaran ku loh ahahahahhaahhaa. Kim Taehyung memakai crop top ahahaha",

"Yya! Sudah puas huh? Jebal! Aish aku pulang saja", Taehyung berujar kesal dengan temperamen buruknya ia melepas kaos yang kata Joyi oversize itu dari tubuhnya dan melemparnya asal. Wajah Joyi memanas ketika melirik kepahatan tubuh Taehyung yang.. begitu sexy.

"Kau senang melihatku begini huh? Dasar nakal!", Taehyung berujar sebal namun ia semakin sengaja berjalan mengikis jarak antara ia dan Joyi. Joyi perlahan berjalan mundur ia tahu ia sedikit terancam saat ini. Dan sialnya langkahnya harus terhenti karna tubuhnya baru saja menabrak kulkas miliknya. Taehyung tersenyum miring ke arahnya dan mengurung dirinya dengan kedua lengan berototnya. Mata Joyi melotot namun ia terlalu gengsi untuk mengakui ia bergetar sekarang. Jadi ia memutuskan untuk tetap menatap wajah tampan itu dengan tatapan terkejutnya. Taehyung tersenyum puas.

"Masih ingin tertawa?", tanya suara bariton itu. Joyi menggeleng. Sebelah tangan milik Taehyung terulur mengelus pipi kiri milik Joyi lembut.

'CUP!'

Taehyung mengecup bibir milik Joyi sekali. Joyi terdiam ditempat.

"Bernafaslah", ucap Taehyung. Joyi menuruti perintah Taehyung dengan bodohnya. Jantung keduanya berdegup cepat. Taehyung tak bisa mengontrol dirinya lagi.

'CUP!', ia kembali memiringkan kepalanya dan menempelkan bibirnya pada bibir ranum milik Joyi lagi. Kali ini berbeda. Joyi menutup kelopak matanya sama seperti Taehyung saat ini. Taehyung mulai melumatnya. Lumatan-lumatan itu terus berulang membuat Joyi yang semulanya terdiam kaku mulai tahu apa yang harus ia lakukan. Taehyung tersenyum disela-sela ciuman yang memabukkan itu. Menarik kedua tangan Joyi untuk melingkar pada lehernya. Joyi menurutinya. Bahkan wanita ini memberikan celah untuk lidah milik Taehyung mengeksplor dan bertukar Saliva dengannya. Suara decapan terdengar begitu keras namun keduanya enggan untuk menghentikan kegiatan mereka. Tangan kokoh milik Taehyung sesekali meremas bokong miliknya.

"Ngghh", Joyi melenguh terkejut dengan tingkah nakal Taehyung.

'BIP!', suara pintu apartmen terbuka. Seolah tuli keduanya benar-benar mabuk dan masih meneruskan sesi ciuman mereka.

"ASTAGA! KALIAN BERDUA!", Wendy dan seorang pria yang datang bersamanya kaget setengah mati. Kim Taehyung dengan keadaan topless tengah berciuman dengan Joyi dan. Tidak! Jangan lupakan tangan kanan milik Taehyung yang berada pada bokong sebelah kiri milik Joyi. Sadar akan apa yang baru saja ia perbuat

"KYAAAAAAAAAAA!!!", Joyi berteriak kencang berlari menuju kamarnya dan mengunci diri. Taehyung merasa seperti sedang disambar petir saat ini. Moodnya turun dan rasanya ingin menonjok tembok saja.

'Menganggu sekali!',

Wendy masih membeku ditempat sejujurnya ia sedikit menikmati sesi cuci matanya beberapa menit ini. Tubuh topless Taehyung lumayan menggoda imannya. Sedangkan pria yang datang bersamanya hanya mendekatinya dan menutup kedua mata nakal milik Wendy.

"Terimakasih atas baju yang kau bawakan", ucap Taehyung begitu selesai mengenakan kaos oversize off white yang dibawakan oleh Wendy.

"Aku akan mengganti uang..",

"Tidak usah, Kim! Joyi salah satu model langganan mereka. Jadi mereka memberikan baju-baju ini secara cuma-cuma", jelas Wendy. Taehyung mengangguk mengerti dan situasi kembali canggung.

"Pria di sampingmu itu... Kekasihmu?", tanya Taehyung mencoba untuk ramah. Ia merasa harus mulai masuk dalam lingkungan pertemanan Joyi.

"Belum tapi akan. Aku Min Yoongie", ucap pria itu lalu memberikan tangannya kearah Taehyung mengajak pria itu bersalaman. Taehyung meraih tangan pria itu.

"Kim Taehyung. Tunangan pal.. maksudku tunangan dari yang didalam kamar itu", jelas Taehyung sambil merutuki dirinya sendiri yang hampir keceplosan.

'Apakah masih palsu? Palsu masa berbuat sejauh ini', - batin Taehyung.

"Kalau begitu kami lebih baik pulang. Nikmati waktu kalian. Dan satu hal", ucapan Wendy terhenti. Taehyung menaikan sebelah alisnya menunggu kelanjutan kalimat dari Wendy.

"Jangan lupa memakai pengaman", dua suara itu bersahutan secara bersamaan membuat Taehyung menganga tidak percaya. Kedua orang itu sudah pergi. Taehyung berjalan mendekati pintu kamar milik Joyi dan mengetuk pintu itu.

"Mereka sudah pergi Joy! Keluarlah",

"Tidak mau!",

"Aku lapar Joy! Kau kan sudah berjanji akan memasak untukku", protes Taehyung. Perlahan Joyi membuka pintu kamarnya memunculkan diri kembali kehadapan Taehyung. Ia sama sekali tidak berani menatap kearah Taehyung. Taehyung tersenyum kecil kepadanya. Lalu mengacak rambut wanita itu pelan.

"Kau sedang mencoba untuk berlagak menggemaskan hm?", tanya Taehyung. Joyi menggeleng lalu memberanikan dirinya untuk mendongak menatap kearah wajah aristokrat milik Taehyung.

"Tae... Apa ciumanku payah?", tanya Joyi.


TBC

.............................................................
As always jangan lupa tinggalin jejak ya. Vote n Komen kalian sangat berarti lohh.

LIGHTS ON ( VJOY ) MWhere stories live. Discover now