Part 17

823 131 9
                                    

Disinilah Joyi terbaring dengan selang oksigen yang terpasang pada tubuhnya. Mata lentik miliknya terbuka perlahan. Matanya dapat menangkap sosok-sosok orang yang bersikap 'real' dalam hidupnya. Ia tersenyum pahit begitu mengingat semua yang terjadi tepat sebelum ia terkulai tak berdaya dan merepotkan orang-orang sekitarnya.

"Aku tidak akan membatalkan pernikahanku", itu kalimat pertamanya ketika ia mendudukan tubuhnya.

"Minumlah dulu", ujar Jin sambil menuangkan segelas air dan memberikan padanya. Joyi mengangguk menurut dan meneguk segelas penuh air itu.

"Apa alasanmu?", tanya Seulgi. Yang lain juga mengangguk seolah kalimat Seulgi mewakili mereka semua.

"Onni. Jangan bodoh", mata Wonyoung terlihat begitu bengkak. Benar, gadis itu menangis meraung-raung saat Yerim mencoba menceritakan semua padanya. Tidak ia tidak hanya menangis karna khawatir pada Joyi dan merasa Taehyung sangatlah jahat. Ia kecewa karna terlalu menyayangi Taehyung yang seolah memberi sosok seorang ayah padanya. Lukanya bertambah dua kali lipat begitu tahu semua itu palsu bahkan bentuk keromantisan Taehyung pada Joyi hanyalah kepalsuan.

"Hey... Jangan menangis", ujar Joyi sembari memeluk Wonyoung erat.

"Ayahku melakukan kesalahan padanya. Mungkin aku harus meneb",

"Tidak! Jangan bodoh. Kau bahkan tidak tahu apa yang diperbuat oleh ayahmu. Lantas kenapa kau harus bertanggung jawab atas hal itu?", protes Jennie.

"Aku.. tidak tahu",

"Batalkan semua itu Joy. Kau masih bisa hidup tanpanya", ucap Irene. Joyi hanya tersenyum ragu.

"Aku tidak yakin...",

"Jangan paksakan keputusannya. Ia berhak mengambil keputusan atas dirinya sendiri secara penuh", tutur Jin. Semuanya menatap Jin tajam.

......................................................................

"Apa?! Kau akan pergi kembali ke New York besok? Kau gila? Besok hari pernikahanmu dan Joyi!", Audrey memekik tepat setelah mendengar putranya menyatakan bahwa ia akan terbang kembali ke New York.

"Aku tidak akan menikahi anak pembunuh itu", Audrey menatap putranya tajam dan menghela nafas penuh emosi.

"Ia bahkan tak tahu apapun! Kau pikir kakekmu tidak tahu asal usul keluarga Joyi sebelum diadopsi?!", suara Audrey meninggi.

"Ia dan ibunya tak melakukan kesalahan apapun",

"Tapi tetap ia putrinya!", jawab Taehyung keras kepala. Audrey menatap putranya tak percaya.

"Jangan menyangka apa yang kau lakukan adalah hal yang benar. Aku dan Barry tak pernah mengajarimu berbuat bejat seperti ini",

"Berhenti menceramahi ku Bu",

"Lantas mengapa kau bersikeras menyelamatkannya?",

Taehyung terdiam. Ia ingat betul kejadian saat itu saat ia berusia 15 tahun mencoba menyelamatkan gadis kecil berusia 10 tahun itu. Ia bahkan takut pada dirinya sendiri atas segala perbuatannya.

"Karna awalnya aku yang membakar panti asuhan itu. Aku tahu ia anak pembunuh itu dan... Aku ingin dia mati terbakar saat itu", Audrey menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya tidak percaya dengan apa yang keluar dari mulut putranya.

"Kau membuat dirimu tak ada bedanya dengan ayahnya. Sadarlah!",

Taehyung terdiam. Ia bahkan masih menanyai dirinya sendiri saat ini. Ia masih mencari pembenaran diatas semua ini. Apa kehancuran Joyi benar-benar apa yang ia inginkan?

......................................................................

"Umumkan pembatalan pernikahanku sekarang juga, Onni", tukas Joyi tiba-tiba. Semuanya menatapnya tidak percaya.

"Kau serius?", tanya Wendy. Joyi mengangguk dengan yakin. Meskipun hatinya terluka dan ia masih tak bisa menerima semua ini. Ia cukup waras untuk merasa tahu diri. Tidak ada anak dari korban yang akan mencintai anak dari sang pelaku. Itulah yang ada didalam otaknya. Ia hanya merasa dirinya terlalu bodoh saat ini bahkan hampir menyerahkan seluruh dirinya pada Joyi. Ia merasa kotor dan begitu terhina. H-1 pernikahannya semuanya baru terbongkar kepingan demi kepingan. Tak lama setelah artikel itu dipublikasikan. Pria itu datang. Ia memasuki ruangan milik Joyi tanpa ragu. Semua yang ada disana mulai membuka mulut berniat untuk mencaci-makinya.

"Kalian tinggalkan aku berdua dengannya",

"Tapi",

"Keluar!!", Joyi berteriak membentak mereka semua. Semuanya benar-benar keluar dari ruangan itu. Taehyung menatapnya datar lalu tersenyum meremehkan wanita yang masih terduduk pada ranjang rumah sakitnya.

"Kau puas?", tanya Joyi. Taehyung menunjukan ekspresi mengejeknya yang tampak berpikir.

"Tidak begitu puas. Panggungnya adalah besok dan kau menghentikannya saat ini", Joyi menggenggam kuat selimutnya saat ini mengontrol dirinya untuk tidak menangis seperti orang bodoh.

"Pasti menyebalkan ya?", ujar Joyi lirih. Taehyung tertegun ia tidak pernah mengira respon Joyi setenang ini.

"Maafkan apa yang diperbuat oleh ayahku. Meskipun aku tidak pernah tahu siapa ayah kandungku dan masih mencarinya. Terimakasih. Berkat kau aku setidaknya tahu siapa dia", ucap Joyi dengan mata berkaca-kacanya. Ia menatap Taehyung sambil tersenyum tulus. Taehyung mengeraskan hatinya setengah mati. Ia tidak boleh kalah dengan hatinya yang jelas terbawa perasaan pada wanita dihadapannya.

"Terima kasih karna kau telah menyelamatkanku juga insiden 15 tahun lalu", lanjut Joyi.

"Itu bagian dari rencana ku. Tak perlu terima kasih", tangis Joyi pecah. Ia tak pernah menyangka bahwa pria yang ia anggap menyebalkan tidak hanya sekedar menyebalkan bahkan brengsek dan tak berhati.

"Jadi semua ini... Palsu? Aku harap aku bisa memberikanmu piala Oscar saat ini juga, Kim", Joyi berujar sambil terisak. Hati Taehyung mencelos tertampar berkali-kali.

'Tidak sepenuhnya', ia hanya mampu menjawab itu dalam batinnya. Egonya terlalu tinggi dan dendamnya tengah membara mengalahkan hatinya.

"Benar. Semua itu hanya akal-akalanku. Agar kau menderita. Karna sepertinya bahkan kakekku mengkhianatiku dengan mengadopsimu dan membuatmu hidup enak dengan harta keluargaku. Jadi anggap saja ini bayaranmu karna terus merepotkan keluargaku",

"Kau... Iblis", ucap Joyi ditengah tangisannya. Taehyung menatapnya datar. Pria itu hanya berjalan mendekatinya dengan ekspresi tajamnya. Pria itu membenarkan kalimat yang keluar dari bibir Joyi untuk dirinya. Taehyung duduk mendekat pada Joyi dan menarik wanita itu kasar. Menangkup pipi milik Joyi untuk ia pandang dengan detail.

'Aku akan mengingat wajah ini baik-baik', ucap Taehyung pada dirinya sendiri.

Mendaratkan ciuman pada bibir milik Joyi dan melumat bibir itu dalam.

'PLAKK!', Joyi menamparnya keras dengan tangisan yang semakin menjadi-jadi.

"Pergilah. Jangan pernah tunjukan wajahmu di hadapanku lagi!",

TBC

.............................................................

Semoga feel-nya dapet ya wkwkwk jangan lupa vote n komen biar aku makin semangat buat UP. Luvluv

LIGHTS ON ( VJOY ) MDonde viven las historias. Descúbrelo ahora