[M] Goyangan Asik Biduan Cantik 💃 (6/...)

1.8K 109 22
                                    

🔞MATURE CONTENT🔞

°°°

Ketika hujan reda, Sendy memanfaatkan waktu untuk membawa Yunita pulang ke rumah karena malam yang kian gelap. Sayangnya, hujan kembali menderas dan kembali mengguyur tubuh keduanya di jalan. "Brrr..." Sesaat sampai di rumah, Sendy dan Yunita segera berlari masuk ke dalam rumah dengan pakaian mereka yang basah ditambah tubuh yang kedinginan. Pintu kembali tertutup setelah keduanya masuk, angin yang berembus kencang di luar sana membuat udara terasa dingin. Yunita sengaja cepat-cepat menutup pintu karena sudah tak tahan tubuhnya kedinginan terguyur hujan.

"AAaaa!!"

Suasana ruangan yang gelap membuat Yunita tidak tahu ke mana langkah yang harus ia pijak seharusnya. Kaki yang basah dan lantai yang ikut licin membuat dirinya tergelincir. "Eh Yun... Yun!" Sendy menolong Yunita yang jatuh tergelincir, "Ada yang sakit Yun?" Ia mengangkat tubuh Yunita agar kembali berdiri.

"Ssshh Aaah... gak apa-apa A sshh..."

"Jangan gitu, kalo emang sakit bilang sama saya Yun!"

"Nggh..."

Mau bagaimana pun Yunita menyembunyikan rasa sakit, Sendy yang sejatinya seorang tenaga kesehatan pasti sudah tahu kalau Yunita tidak sedang baik-baik saja sekarang. "Iya... lutut Yuni sakit A, duuh..." Yunita akhirnya mau jujur tentang apa yang sedang ia rasakan di tubuhnya yang sakit. Ia usap lutut yang tadi membentur ubin lantai.

"Sini... sini... saya obatin ya Yun!"

Sendy membawa sang biduan duduk di kursi ruang tamu. "Kamu tunggu di sini, saya ambil dulu obat-obatan di kamar saya." Sendy pergi sebentar ke kamarnya. Membawa kotak P3K yang selalu siap sedia di ransel, lalu kembali mendekat ke Yunita untuk mengobati sakit di lututnya.

"Sebelah mana yang sakit, Yun?"

"Sshhh... nngggh... di situ A!"

Tepat sekali Sendy mengelus bagian yang ternyata sakit. "Agak lecet nih Yun, bentar ya maaf kalau sakit." Dengan telaten, Sendy mengobati lutut memar dan lecet Yunita.

"Aaah Aa pelan-pelan!"

"Iya... kan saya udah bilang, maaf kalau agak sakit rasanya."

"Mmhh..."

Yunita meringis menahan sakitnya, di bawah sana Sendy bersimpuh di depan lutut Yunita untuk mengobati luka memar di lututnya. Sendy tak sengaja melihat sesuatu di balik rok pendeknya Yunita. Ia menelan salivanya, "Y-Yun... maaf itunya..." Sendy memalingkan wajahnya yang memerah melihat penampakan di balik roknya Yunita.

"Ooh iya..."

Merah pipi Yunita. Bukan saja tentang Sendy yang melihat aset pribadinya, tetapi karena Sendy juga sudah terlanjur mencicipi itu saat mereka berteduh tadi. "A Sendy..." Panggilnya membuat si dokter tampan saling menatap dengan si biduan cantik.

"Kenapa, Yun?"

"Anu... A Sendy kan udah lihat juga itunya Yuni, kok tiba-tiba jadi malu lagi A?"

"Eeeh..." Sendy bahkan merasa dirinya kerasukan setelah membuat Yunita kehilangan selaput dara karena ulahnya. "Maaf, kamu marah ya karena saya udah bikin kamu gak perawan lagi?" Yunita menggeleng.

"Terus kenapa?"

"Anu..." Yunita menggigit bibirnya, "Yuni eeemm..."

"Kenapa Yun?"

Yunita meremas kulit sofa sambil bibir bawahnya ia gigiti. "Jangan bilang sama Bapak sama Emak ya soal yang tadi di saung, A."

"Iyaa, ngapain juga bilang yang ada saya diusir dari kampung ini kalau bapak sama ibu kamu tahu apa yang udah kita lakuin."

[M] Oneshoot SeriesWhere stories live. Discover now