kejujuran Hati

577 52 9
                                    

Setelah mengunjungi Kantor Hokage, Sakura kembali ke Rumah Sakit Konoha. Dengan harapan Ino masih ada disana, meskipun Ino bekerja disana tapi Ino bukanlah seorang ninja medis yang berfokus pada pengobatan fisik. Sebagai kunoichi yang memiliki kemampuan khusus Ino di percaya sebagai psikolog untuk menyembuhkan sisa-sisa trauma akibat perang dunia shinobi keempat. Meskipun itu sudah lama berlalu tetapi ketakutan akan perang masih saja dirasakan oleh beberapa warga sipil.

Namun, saat tiba di halaman Rumah Sakit tampak Ino yang sedang mengajak salah satu pasien untuk berjalan-jalan. Sakura akhirnya mengurungkan niatnya. Dan memutuskan kembali ke rumah.

Sangat disayangkan memang, padahal Sakura ingin sekali bercerita kepada sahabatnya itu. Namun apalah daya jika tugas sudah menagih maka kita harus membayarnya.

Ketika hendak berbelok ke arah rumahnya Sakura berpapasan dengan Guy, tanpa berfikir panjang Sakura memutuskan untuk sedikit bertanya pada Guy.

"Guy-sensei!!"

Sakura melambai dari jarak sekitar limabelas meter dari Guy.

"Yo, Sakura ada apa?"

"Sensei, aku hanya ingin bertanya tentang permbicaraanmu kemarin,"

"Kakashi ya, hmm kau tidak percaya denganku?"

Sakura sedikit tertawa paksa, dan menggaruk kepala meskipun tidak gatal.

"Tidak, bukan seperti itu aku .. hanya saja aku. Apa kau benar tidak bercanda tentang Kakashi-sensei?"

Sakura sedikit tidak percaya, karena ia tahu Guy seorang yang agak konyol.

"Sakura, aku sudah lama kenal dengan Kakashi. Dia sudah menjadi temanku, ya .. meskipun terkadang aku menganggapnya rival ku. Tapi percayalah aku sedang jujur padamu,"

Sakura terdiam mendengar perkataan Guy. Sementara itu dari kejauhan tampak Kakashi sedang memperhatikan keberadaan Sakura dan Guy, karena berfikir Guy akan mengacaukan semuanya, ia buru-buru menghampiri mereka berdua.

"Guy, Sakura. Kalian sedang bicara apa?"

"Kebetulan kau ada disini Kakashi, kalau begitu Sakura aku pergi dulu. Selamat bersenang-senang."

Guy pergi secepat kilat, lalu suasana canggung muncul diantara keduanya.

"Anu .. Sakura, apa kau mau menemaniku makan malam. Maksudku apa kau ada waktu untuk makan malam bersamaku,"

Sakura mencoba tetap tenang, dan sedikit menghela nafas.

"Sensei .. apa kau sedang mengajakku untuk berkencan?"

Meskipun agak malu, Sakura tetap mengajukan pertanyaan itu. Kakashi tersenyum menahan rasa canggung dalam dirinya.

"Sebenarnya Sakura, aku pikir ini bukan kali pertama kita berkencan. Kau ingat waktu kita makan di sebuah kedai pada saat menjalankan misi itu?"

"Tidak .. itu bukan kencan."

"Tidak .. itu adalah kencan."

"Kau tidak mengerti sensei? Itu hanya makan biasa. Tidak ada unsur kencan, bahkan tidak ada unsur keromantisannya sama sekali."

"Baiklah kau menang, jadi bagaimana apa kau mau?"

Untuk memastikan tujuan Kakashi mengajaknya makan malam, Sakura mengulur waktu sebentar untuk berfikir. Lalu ia bertanya tentang alasan Kakashi.

"Hmm .. Sensei kebetulan sekali kau mengajakku makan malam? Apa ada hal yang ingin kau bicarakan?"

"Nanti juga kau tau, itupun jika kau mau. Baiklah Sakura aku pikir kau tidak mau, aku pergi dulu."

Rokudaime-sama!! I Love youWhere stories live. Discover now