Nona Hokage

488 27 10
                                    

Aku terbangun dari tidurku, kudapati sosok gadis yang masih terlelap dalam tidurnya yang damai berada tepat di sebelahku. Segera ku beranjak dari tempat tidur untuk melakukan hal yang biasanya kulakukan.

Hari ini memang aku diberi waktu libur, dan semua tugasku mungkin akan ditangani oleh Shikamaru. Ini yang menjadi permasalahannya, aku bahkan tidak tahu apa-apa saja yang dilakukan suami istri di hari-hari pertama mereka menjalani kehidupan setelah menikah. Aku sepertinya terlalu kaku untuk melakukan hal-hal romantis.

Setelah membasuh wajah. Aku bergegas membuat sarapan untukku dan juga untuknya. Kubuat makanan sederhana yang biasa kubuat.

Selagi aku menyiapkan beberapa bahan, tak henti-hentinya hatiku mengatakan.

'Kuharap Sakura menyukainya'

Aroma yang tercipta dari masakan membuat suasana pagi semakin nyaman. Entah apa penyebabnya, aku yakin pasti karena kehadiran Sakura yang sangat berpengaruh pada rumah yang hampir tak berpenghuni ini.

、、、

Aku terbangun dari tidurku, aku masih sedikit linglung dengan diriku sendiri. Tak biasanya aku terbangun dengan suasana seperti ini. Segera ku tersadar bahwa aku terbangun bukan lagi di kamarku melainkan kamarnya. Aku segera bergegas keluar kamar.

Baru beberapa langkah kakiku melangkah, aku sudah disambut oleh semerbak aroma masakan yang sangat menggoda nafsu makanku. Aku mencari dari mana asal aroma itu. Hingga langkah kakiku terhenti di sebuah dapur yang sangat rapi bergaya klasik namun tidak meninggalkan kesan kuno. Tampak Kakashi tengah memasak makanan yang sedari tadi menyita perhatianku.

"Ohayou Sensei."

Kakashi segera membalikkan badannya. Dia tersenyum kepadaku lalu menyapaku kembali, "Ohayou Sakura, sebaiknya kau membasuh wajahmu dulu."

Aku menuruti apa yang dia katakan untuk membasuh wajahku. Bukan berarti aku tidak pernah membasuh wajah setiap pagi, hanya saja hal barusan membuatku menunda untuk melakukannya.

Setelah selesai membasuh wajah, aku kembali ke dapur. Dan melihat bahwa dia sudah selesai memasak, serta semua peralatan yang tadi dia pakai sudah rapi kembali pada tempatnya. Dia lantas memberi kode kepadaku untuk segera duduk.

"Aku harap kau menyukainya." Dia tampak kikuk dengan berpura-pura menggaruk tengkuknya.

"Kenapa kau tidak membangunkanku?" Aku harap pertanyaan itu dapat mencairkan suasana pagi ini.

"Ku kira kau sedang mimpi indah. Itu sebabnya aku tidak berani membangunkanmu." Aku mengangguk dan mulai menyantap sarapanku.

Seperti biasa, aku dan dia belum terbiasa akan hal baru ini. Bahkan saat kami belum menikah, rasa seperti ini tidak bisa kami kendalikan satu sama lain. Mungkin Kakashi tidak terlalu aneh jika merasa gugup, atau sebagainya. Tapi kenapa aku juga? Bukankah saat aku masih menyukai Sasuke, aku bahkan terlihat lebih agresif, emosional dan hal lain yang dirasakan oleh seorang gadis saat menyukai seseorang.

、、、

Tak banyak kegiatan yang mereka lakukan. Mereka justru bingung bagaimana menghabiskan waktu bersama. Kakashi yang sedang mencoba bersantai dengan membaca buku, sementara Sakura tengah keluar membeli kebutuhan sehari-hari untuk mereka berdua.

Keadaan pasar saat ini cukup ramai. Sakura tentu menjadi pusat perhatian para warga. Salah satu anak kecil bahkan memberi Sakura panggilan baru.

Rokudaime-sama!! I Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang