Chapter 5:Kembalinya Wu Shanxing

206 26 2
                                    

Note: Penerjemah masih dalam tahap 'belajar'. Jadi, mohon maaf apabila ada kata-kata yang masih sulit dipahami. Jangan lupa tinggalkan vote, karena vote itu gratisᕕ( ՞ ᗜ ՞ )ᕗ
                     
                         ***

Aku merasa sangat aneh saat memasuki kedai dan berjalan ke atas. Aku punya kesan samar dalam ingatanku bahwa aku pernah kesana beberapa kali sebelumnya dengan orang-orang seperti Paman Ketiga. Tapi aku masih sangat muda saat itu dan aku hanya ingat bahwa ruangan itu sering penuh asap dan orang dewasa bermain mahjong dan tertawa. Ayahku membawaku bersamanya dan menyuruh beberapa orang untuk memberiku uang keberuntungan sebelum kami pergi.

Aku tidak dapat membayangkan bahwa aku akan pergi ke tempat yang sama dengan orang yang sama, dengan cara ini.

Lantai kedua kedai teh adalah koridor dengan kamar pribadi dikedua sisinya. Tapi tidak seperti Hotel Crescent yang telah kami hancurkan sebelumnya, dekorasi interior disini jauh lebih buruk. Banyak dinding yang terbuat dari bambu yang telah di cat berkali-kali, dan mengungkap warna alaminya. Pembakar dupa pada dasarnya berbau seperti rokok. Aku tidak tahu berapa tahun telah berlalu, tetapi bau rokok tua tidak bisa dihilangkan.

Pan Zi tetap didepan dan membawa kami ke kamar pribadi di ujung koridor. Ketika dia mengangkat tirai dan kami masuk kedalamnya, aku bisa melihat bahwa ada banyak ruangan. Sebuah meja mahoni yang dikelilingi enam kursi dengan bantal sutra naga melingkar yang ditempatkan tepat ditengah ruangan. Di balik jendela ada pemandangan di lantai bawah. Aku melirik dan berpikir bahwa jika aku ketahuan nanti,aku bisa melompat turun dan melarikan diri.

Tapi hatiku membeku saat melihat ke bawah. Kerumunan di bawah penuh dengan orang-orang yang datang satu demi satu,dan kedua sisi jalan penuh dengan semua jenis mobil. Jika aku tahu aku mungkin lebih memilih menjual tiket musim semi[1]. Aku tidak akan bisa lari bahkan jika aku melompat turun.

[1] Ini pada dasarnya adalah festival besar untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Satu set teh telah diletakkan diatas meja mahoni. Xiao Hua memindahkan lima kursi dan menyuruhku duduk di kursi yang tersisa. Beberapa kursi lain diletakkan didekat dinding dan Pan Zi duduk di salah satunya dan mulai merokok. Ketika aku melihat tangannya gemetar, hatiku tercekat dan aku bertanya-tanya apakah dia bisa memikul beban itu. Aku tidak berani bertanya dan hanya menyentuh permukaan meja, berpura-pura bernostalgia dan berpikir.

Xiuxiu berdiri didekat ku dan mulai menuangkan teh Kung Fu[2]. Aku melihat gerakannya yang sangat anggun. Dia membuka ikatan sanggul di rambutnya lalu mengaduk teh dengan jepit rambut.

[2] Upacara minum teh gongfu atau upacara minum teh Kung Fu, adalah sejenis upacara minum teh Tiongkok yang melibatkan persiapan ritual dan penyajian teh. Istilah China secara harfiah berarti "membuat teh dengan skill".

Aku melihat gerakannya dan berdoa semoga dia mencuci rambutnya pagi ini. Pada saat yang sama, aku menemukan bahwa jepit rambutnya sangat aneh. Itu seperti sejenis batu giok pucat atau tulang, dengan pola yang sangat detail diukir diatasnya. Itu pasti memiliki asal yang tidak biasa.

Setelah teh selesai diseduh, aku bisa tahu dari aromanya bahwa itu adalah Biluochun[3]. Itu dicampur dengan aroma yang aku kenal, tetapi aku tidak mengingatnya. Aku menyesap dan menemukan bahwa itu sebenarnya sangat enak,dan bahkan ada sedikit kesenangan.

[3]Biluochun (碧螺春 Bìluóchūn)
Daerah penghasil: Dongting Mountain, Suzhou

Nama Biluochun secara harfiah berarti "Musim Semi Siput Hijau". Dipotong selama musim semi equinox dan periode "谷雨 (Gǔyǔ)" (menurut 24 istilah matahari) dan memiliki bentuk melengkung menyerupai siput. Teh ini memiliki aroma yang kuat dan rasa buah.

Grave Robber's Chronicles Vol.8 (The Finale)Where stories live. Discover now