Hati hati dijalan - END

197 22 7
                                    

Song recommendation; Hati-hati dijalan -  Tulus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Song recommendation; Hati-hati dijalan -  Tulus

Nathan menatap laptopnya dengan pandangan kosong, hari ini adalah hari yang paling membuat Nathan gugup, hari pengumuman SNMPTN. "Minum dulu biar nggak gak gugup banget." Raya menyodorkan teh hangat yang baru saja ia buat untuk dirinya sendiri dan Nathan.

"Makasih." Setelahnya suasana menjadi hening dan Canggung.

"Kalo gue nggak keterima gimana ya, pasti mama sama ayah kecewa banget sama gue." Mungkin Nathan merasa aneh dengan suasana ini, hingga laki-laki itu memilih untuk membuka topik.

"Yang penting lo udah usaha, lagian Mama bukan orang tua yang selalu nuntut anaknya buat maju." Jawab Raya menatap mug teh nya.

"Tapi gue kalo gak keterima keterlaluan---"

Ting!

Itu adalah Notifikasi yang Nathan pasang waktu untuk membuka link SNMPTN.

"Gue nggak sanggup buka link nya." Raya menggeser tubuhnya di sofa belakang Nathan, sedangkan Nathan duduk di karpet dengan laptop di depannya.

"Gue bukain." Nathan mengangguk.

Lalu Nathan sedikit mengeser tubuhnya agar Raya lebih mudah untuk menekan link, hembusan nafas Raya menabrak tekuknya,
Anak itu menelan ludahnya sendiri.

"Gila. Jantung gue masih ada di tempatnya enggak ya?!"

Pikiran Nathan menjadi liar.

Sedangkan Raya masih berkutat dengan MacBook yang entah kenapa tidak juga menunjukkan tanda-tanda--- tunggu! Pengumumannya sudah ada!

Raya menatap Nathan dengan wajah panik dibuat buat.

"NATH LO KETERIMA!" 

Suara Raya mendengung hebat di telinganya, sialan! suara anak ini benar benar menggelegar. "GUE KETERIMA?!"

"AAAAA NATHAN KETERIMA!!" Raya terteriak senang lalu memeluk Nathan, dan Nathan hanya mematung, "padahal gue yang keterima, kenapa dia yang heboh banget." Nathan membatin.

"Kalian ngapain?"

Benar, ini sudah sore. Waktu Mama dan Ayahnya pulang bekerja, sontak Nathan dan Raya saling melirik kemudian Raya melepaskan pelukan Nathan kasar, bahkan kepala Nathan hampir terbentur MacBook. "Eh.. jangan salah paham, tadi Raya bantuin Nathan buat buka link SNMPTN, iya gak Nath?!" Raya menyikut Nathan, dalam hatinya sudah mengabsen kebun binatang, sialan Nathan hanya diam saja.

"Ah iya iya Ma, hehe." Rosa terkekeh, "Oiya sekarang pengumumannya, gimana? keterima?"

Nathan mengangguk senang, "iya." jawabnya.

"Anak Mama pinter pinter. Pengumuman dari kampus kamu kapan mulai kesana, Ray?" tanya Mamanya. Kemudian wajah Raya berubah lesu.

"sebulan lagi.."

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang