SECRET 11

3.4K 320 7
                                    

Hi semua 🤗
Happy reading 🔥

Calisya sedang berada di halte menunggu taxsi,Jansen tidak bisa menjemput nya karena harus bertemu dengan client penting dari Berlin, seharusnya Calisya yang kesana tapi karena sebentar lagi mereka akan melakukan ujian semester akhir, Calisya haru...

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Calisya sedang berada di halte menunggu taxsi,Jansen tidak bisa menjemput nya karena harus bertemu dengan client penting dari Berlin, seharusnya Calisya yang kesana tapi karena sebentar lagi mereka akan melakukan ujian semester akhir, Calisya harus fokus belajar

Tin tin

Calisya mengangkat kepalanya menatap orang yang membunyikan klakson motornya,gava membuka kaca helm full face nya kemudian tersenyum ke arah Calisya

"Pulang bareng gue aja"ucap gava

"No, thanks"ucap Calisya

gava turun dari motornya,dia duduk di samping Calisya melepaskan helm full face nya, Calisya terus memperhatikan gava yang melatakan helm di samping dia ,gava mengeluarkan sesuatu dari saku celananya

"Buat Lo"ucap gava sambil menyodorkan kalung berliotin naga yang melilit sebuah lingkaran

"kenapa?"

"biar orang orang tau kalau Lo milik gue,cuma orang tertentu yang tau kalung ini"ucap gava

"Aku tidak bu___"

"Kali ini jangan membantah"gava memotong ucapan Calisya, membuat Calisya terdiam menatap nya

"Gue takut lepas kendali saat sama Lo,jadi gue kasih kalung ini supaya gue nggak nyakitin Lo"ucap gava yang tidak di mengerti oleh Calisya

Gava mendekat ke arah Calisya kemudian menyimbak rambut Calisya ke samping,dia memasangkan kalung itu ke leher Calisya, Calisya yang merasa jarak mereka sangat dekat membuatnya menahan nafas,dan salah tingkah

Selesai memasangkan kalung itu, Calisya langsung cepat cepat mundur dari gava,dia menatap gava yang tersenyum manis kepada nya

"Lo tau kenapa gue milih Lo?"

"Kenapa?"

"Lo spescial"Calisya hanya diam menatap gava, Calisya tidak sespesial yang di pikirkan oleh gava

Calisya terus memperhatikan gava,dia tidak sengaja melihat bekas luka sayatan di leher gava,jika jarak jauh mungkin tidak terlihat tapi sedekat ini luka itu terlihat jelas

Tangan Calisya terangkat untuk menyentuh luka gava,namun saat dia menyentuhnya gava langsung mundur, wajahnya terlihat panik, matanya juga terlihat aneh,bahkan tangan nya bergetar hebat 

"Kamu nggak pa-pa?"tanya Calisya karena merasa bersalah melihat gava yang terlihat panik

Gava tidak menjawab dia menutup lukanya dengan kerah seragamnya sendiri membuat Calisya semakin menatapnya aneh, apalagi gava tiba-tiba berkeringat sangat banyak

"sialan!"umpat gava,dia langsung mendorong Calisya hingga terbentur kursi halte

Gava mencekik leher Calisya membuat Calisya melotot tidak percaya, Calisya berusaha untuk melepaskan nya tapi tenaga gava Sangat kuat

SECRET(END)|| REVISIDonde viven las historias. Descúbrelo ahora