15. One and Only. Pamungkas

2.3K 323 65
                                    

Gue menghela nafas kesal berulang kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gue menghela nafas kesal berulang kali. Memandang laptop dengan tatapan ingin memutilasi.

Kata siapa menjadi mahasiswa itu enak?

Nyatanya, hidup bahagia menyandang status sebagai mahasiswa itu hanya sampai selesai semester empat aja.

Beban mulai berat saat menginjak semester lima.

Kayak posisi gue sekarang.

Kata siapa juga yang mumet itu hanya mahasiswa jurusan kedokteran, teknik atau MIPA?

Anak sastra pun bisa pusing.

Bahasa Inggris terasa menyenangkan, saat hal paling susah hanyalah sebatas nentuin manakah to be yang harus dipakai? Am/are? Atau was/were?

Apakah verb satu, verb dua atau verb tiga yang harus dipakai dalam suatu kalimat?

Tidak seperti sekarang.

Ketika semua ilmu kebahasaan harus diperdalam, dibedah satu demi satu. Phonology. Morphology. Syntax. Semantics.

Semua hal yang berhubungan dengan literatur berbahasa inggris pun dipelajari satu-persatu. Prose. Poetry. Drama.

Jangan lupakan pendalaman materi tentang Grammar, juga kemampuan Listening, Speaking, Reading, Writing.

Tiba-tiba semua hal yang berhubungan dengan bahasa inggris bikin gue mual.

I do hate bahasa inggris.

Nggak cukup apa kita bisa ngomong I love you yang artinya aku cinta kamu, dan I'm hungry yang artinya gue laper?

Kenapa harus dibedah bagaimana tiap kata itu bisa terbentuk?

Sampai bagaimana latar belakang lingkungan seseorang dalam berkata aja diteliti.

Kan kampret.

Mereka kurang kerjaan apa gimana?

Most of all above, yang paling gue sebel, kenapa orang-orang jaman dulu gemar berteori, dan kenapa pula orang-orang jaman sekarang harus menghafalkan teorinya kata demi kata?

Buat apa?

Apa faedahnya buat kehidupan kita dimasa depan?

Mengekspresikan rasa sebal, gue mengetuk-ngetuk pulpen ke meja, berharap otak nggak lagi seret, dan magically bisa ngerjain essay sociolinguistics yang saat ini ada dihadapan.

Bosen ketuk-ketuk meja pake jari, gue ganti ngambil gelas cup plastik isi avocado coffee dan menyedotnya perlahan.

Berganti posisi duduk, gue menelengkan kepala, memandang ke seberang jalan. Sebuah bangunan dua lantai dengan plang nama notaris. Kantor papi.

-SYMPHONY- (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang