🥀8🥀

14.3K 1.1K 2
                                    

Pintu toko terbuka membuat wanita yang sedang menguncir rambut panjangnya segera menyelesaikannya dan bersiap menyapa pelanggan yang datang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pintu toko terbuka membuat wanita yang sedang menguncir rambut panjangnya segera menyelesaikannya dan bersiap menyapa pelanggan yang datang. Saat ingin menyapa, suaranya langsung terhenti ketika melihat siapa yang datang ke tokonya.

"Farzan, tante Vania."

"Mama...mama..."

Anak laki-laki itu pun berlari penuh semangat ke arahnya dan sang empu langsung menggendongnya.

"Mama...mama..."

"Kayanya Farzan hari ini lagi bahagia banget nih ya, ada apa nih?" Tanya Farzana mencolek dagunya dan Farzan tersenyum lebar sambil menganggukkan kepalanya.

Farzana mempersilakan mama Arsenio duduk terlebih dahulu sebelum memdengar penjelasan ekspresi bahagia cucunya itu.

"Dia habis nonton kartun yang anak kembar botak itu loh Za, pas liat bagian mereka lomba sama teman-temannya. Selesai nonton dia nunjuk-nunjuk sekolahnya, tante tanya Farzan mau sekolah juga. Ahamdulilah dia mengangguk dengan semangat empat lima," jelas Vania.

Farzana menatap Farzan dan tersenyum lebar "Oh, Farzan mau sekolah pantas aja wajahnya seceria ini." Farzana mencubit gemas pipinya.

"Farza hari ini kamu sibuk ya?"tanya Vania

"Enggak ko tan, semuanya udah saya selesaikan. Kenapa ya tan?"

"Hari ini bisa temanin tante daftar sekolahnya Farzan gak?" Tanya Vania sedikit ragu.

"Bisa ko tante," balas Farzana tersenyum.

"Alhamdulilah, soalnya tante khawatir udah sampai sana Farzan takut dan gak jadi daftar. Kalau ada kamukan siapa tau Farzan gak berubah pikiran," ujar Vania senang wanita itu bisa menemaninya dan berharap putranya tidak tahu kalau ia kembali menyangkut pautkan Farzana dengan sang cucu.

"Kalau gitu saya ganti pakaian dulu ya bu," ujar Farzana dan diangguki Vania.

Farzana meletakkan Farzan duduk di kursi sendiri dan meminta anak laki-laki itu menunggunya disana.

🥀🥀🥀

Mereka sampai di sekolah taman kanak-kanak yang terbilang elite dan tepat saat para siswa sedang istirahat main. Seketika Farzana merasakan genggaman Farzan kian mengetat, menandakan anak laki-laki itu takut melihat banyak orang dan mungkin ia kira teman-temannya sebanyak teman duo kembar itu.

"Farzan takut?"tanya Farzana yang menyamai tingginya dengan Farzan dan sang empu mengangguk pelan.

"Farzan gak perlu takut, teman-teman disini sama baiknya seperti teman-teman panti. Memang banyakan teman-teman disini sih, tapi bukannya nanti Farzan tambah teman lagi jadi teman Farzan semakin banyak deh," jelas Farzana mencoba menenangkannya dan Farzan menatapnya sebentar lalu mengangguk mengiyakan.

Vania tersenyum melihat cara Farzana meyakinkan cucunya. Mereka pun kembali melangkah menuju ruang kepala sekolah untuk mendaftar.

Sampai disana mereka di sambut kepala sekolah dan perlahan mulai berbincang mengenai pendaftaran sampai kondisi Farzan.

NETRA (END)Where stories live. Discover now