🥀19🥀

12.1K 1.1K 35
                                    

Helaan napas Farzana terlihat begitu lelah, sebab hari ini ruangan khusus pelanggan VIP penuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Helaan napas Farzana terlihat begitu lelah, sebab hari ini ruangan khusus pelanggan VIP penuh. Meski terasa lelah wanita itu senang karena lelahnya akan terbayarkan dengan bonus tambahan setiap banyak pelanggan yang datang.

Dan tidak terasa dirinya sudah hampir setahun bekerja di hotel sebagai chef khusus membuat dessert untuk pelanggan VIP. Ada rasa sedih karena keempat mantan pegawainya tidak ke terima karena permasalahan ijazah mereka yang tidak sesuai kualifikasi, jadi mereka bekerja di tempat berbeda-beda. Meski jarak memisahkan mereka, silaturohim mereka masih terjalin baik sampai saat ini.

Farzana melirik ke arah kursi kosong, ia segera melangkah duduk disana. Matanya terpejam terasa sangat nikmat saat punggungnya bersandar di kursi tersebut. Namun baru beberapa detik merasakannya, terdengar  seseorang memanggilnya membuat semuanya buyar begitu saja. Ia langsung membuka mata dan membenarkan duduknya.

"Ada apa Re?" Tanyanya.

"Itu Za, ada pelanggan VIP yang mau ketemu sama lo," jawab Rea yang napasnya terlihat naik turun seperti habis lari maraton.

Seketika Farzana berdiri dari tempat duduknya.

"Apa ada yang salah sama dessert aku Re?" Tanya Farzana sangat khawatir sebab untuk pertama kalinya ada pelanggan yang ingin bertemu dengannya.

Rea tampak mengingat sesuatu di kepalanya.

"Kalau gue ingat-ingat ekspresinya sih gak kaya orang mau komplain,  lagian kalau emang dia gak suka pasti komplain dulu ke gue," jelas Rea yang bekerja bagian pelayan khusus pelanggan VIP.

"Terus kenapa ya?"

"Yaudahlah kita kesana dulu aja Za," ajak Rea menarik temannya itu.

Sesampai disana mereka langsung masuk ke dalam ruangan, terlihat seorang pria bersandar pada kursi sambil  menikmati makanan dan bermain gawai.

"Permisi tuan, ini chef yang ingin anda temui," ujar Rea.

Pria itu langsung menoleh ke arah mereka, detik berikutnya kelopak matanya merekah dan refleks menegakkan tubuhnya membuat kedua wanita di hadapannya saling menatap melihat reaksinya seperti melihat hantu.

"Cewek budir?" Pria itu menunjuk ke arah Farzana, sedangkan sang empu semakin bingung di panggil pelanggannya seperti itu.

"Lo lupa sama gue?"

"Maaf tuan apa kita pernah bertemu?" Farzana balik bertanya.

"Ch, gampang banget ya lo lupain orang yang udah nyelamatin nyawa lo," ujarnya kesal namun bukannya membuat Farzana mengingatnya, malah wanita itu semakin bingung dengan perkataannya.

"Lo kenal dia gak Za?" Bisik Rea

Farzana langsung melirik Rea sambil menggelengkan kepalanya.

"Balikin jaket gue," pinta pria itu.

NETRA (END)Where stories live. Discover now