30. Misteri dibalik mafia

1.1K 217 25
                                    


Setelah sampai rumah, mereka mulai beristirahat, tapi tidak dengan Zweitson dan Shandy yang kini berada di ruang tamu

"Kenapa si Son?" Tanya Shandy yang sedari tadi melihat Zweitson yang melamun.

"Gua masih penasaran, tadi yang kita tabrak itu siapa? Karena gua yakin kita tadi nabrak orang."

"Tapi yang lain gak liat Son, pak supir juga gak liat, mungkin itu halusinasi Lu aja atau itu makluk lain," kata Shandy

"Makluk lain?"

"Iya, tau sendiri Lu kan bisa liat begitu ya wajar aja kalo dia itu nunjukin sama Lu,"lanjut Shandy.

"Iya sih, tapi yang gue liat tadi cewek sih bang."

"Cantik gak?" Tanya Shandy dengan cengiran nya.

"Yeh, inget tuh doi Lu,"sindir Zweitson.

"Becanda kali, serius amat."

"Lagian lu nya sih bang, tapi yaudah lah gua ngantuk."

Lalu dia langsung meninggalkan Shandy di sendiri.

"Lah kurang ajar, gua di tinggal sendiri."umpat Shandy.

Bhuusss

Tiba-tiba ada hembusan angin di belakang lehernya.

Shandy refleks menoleh ke belakang,"apaan tuh ya?" Shandy celingak-celinguk

"Ihh ngeri," lalu dia langsung lari ke kamarnya.

.

.

"Bang, apa kita bakal aman di sini?" Tanya seorang perempuan berambut panjang itu.

"Abang yakin kita aman, mafia itu gak akan menemukan kontrakan kita yang ini," kata lelaki yang berada di samping nya.

"Aku takut bang, kenapa hidup Kita setelah ayah pergi kaya gini?"katanya lirih.

"Sabar ya, ini resiko kita karena ayah sudah berurusan sama mafia itu."

"Iya bang, janji ya jangan pernah tinggalkan aku,"pintanya.

"Kamu juga, pokonya kita harus saling melindungi,"

Brakk! Brakk!

Tiba-tiba suara pintu di gedor dari luar.

"Bang, siapa itu?" Panik perempuan itu.

Lelaki itu langsung memeluk Adik nya,"kamu harus tenang."

Brakk!

Pintu itu berhasil terbuka.

"Mau lari kemana kalian? Kemanapun kalian lari kita akan menemukan!" Kata lelaki yang berseragam serba hitam.

Lalu gerombolan itu mulai mendekati keduanya.

"Jangan mendekat!" Kata lelaki itu yang masih memeluk adiknya.

"Tangkap mereka!"

"Bang! Jangan!"

"Heh Fik! Bangun!"

"Huh.. huh.." Fiki bangun dengan keringet yang membasahi wajahnya.

"Lo kenapa mimpi buruk?" Tanya Farhan yang berada di sampingnya.

Fiki menoleh ke samping nya,"iya bang, gue mimpi aneh lagi,"kata Fiki

"Yaudah gapapa nanti lu cerita aja, sekarang sholat subuh dulu," titah Farhan.

8 Anak Indigo | EndWhere stories live. Discover now