33. Rumor

464 139 2
                                    

Kriettt

Pintu Aula Qingfen kembali dibuka setelah satu bulan di tutup. Setiap tanggal 2 di awal bulan, pintu Aula akan dibuka dan mengharuskan seluruh para anggota kerajaan muda belajar disana.

Terdapat 2 kelas yang tersedia disana, satu kelas untuk para Putri, Pangeran dan juga cendekiawan yang diutus untuk belajar di sana. Sedangkan kelas lainnya untuk para pelayan yang lebih mengutamakan kelas tata krama.

Seperti sekarang, Putri Agung yang sudah siap dengan pakaian belajarnya dan juga Xona yang membawa tumpukan buku untuk Putri Agung dan juga dirinya.

Mereka berdua serta beberapa dayang yang mengikuti di belakang berjalan menuju Aula Qingfen. Sampai akhirnya tiba di depan pintu aula besar tersebut, keduanya harus berpisah karena kelas yang berbeda.

Buku milik Putri Agung diberikan kepada pelayan aula Qingfen sedangkan milih Xona dibawa oleh dirinya sendiri. Mata mereka sempat bertemu sebelum berpisah mengisyaratkan sesuatu.

Sampai akhirnya mereka berdua terpisah menuju kelas masing-masing. Di dalam aula Qingfen, para pangeran dan Putri yang diangkat oleh para Raja langsung berdiri menyambut kedatangan Putri Agung.

Sekalipun raja tidak mengangkat seorang selir, tapi beliau mengangkat Pangeran serta Putri dengan berbagai pangkat serta tugas mereka masing-masing.

Putri Agung duduk di bagian paling depan diikuti pelayan aula Qingfen yang meletakan buku Putri Agung tepat di sebelahnya.

" Yang Mulia, lama tidak berjumpa," sapa seorang perempuan yang duduk dibelakang Putri Agung.

Namanya Kim Jungah dari klan Kim yang diangkat oleh raja sebagai seorang Putri Kerajaan kelas ketiga.

"Lama tidak berjumpa, Putri Hua," ujar Putri Agung yang hanya mengingat nama resmi perempuan tersebut.

" Yang Mulia, anda terlalu sopan. Bukankah kubilang namaku Jungah? Panggil saja dengan namaku jika memanggil dengan sebutan tadi terasa canggung," keluh Jungah yang merasa tidak nyaman jika Putri Agung Memanggilny dengan sebutan itu.

" Kim Jungah, dimana sopan santunmu? Terserah Putri Agung Nanhe ingin memanggilmu apa,"sahut salah satu laki-laki yang baru datang dan langsung duduk di samping Jungah.

" Jeon Ryuchae, diamlah. Kau tidak berhak berbicara," gerutu Jungah yang tidak suka dengan kedatangan laki-laki tersebut.

Putri Agung menoleh ke arah Ryuchae yang terlihat baru baginya. Karena setahunya hanya ada 3 pangeran, 2 cendekiawan dan 3 Putri saja termasuk dirinya, apa mungkin dia baru saja diangkat oleh Raja?

"Sepertinya anda belum mengenal saya," ujar Ryuchae yang menyadari Putri agung tidak mengenali dirinya.

Laki-laki itu langsung bangun dari duduknya dan membungkuk hormat kepada Putri Agung Nanhe.

" perkenalkam, saya Jeon Ryuchae, Putra ketiga dari cendekiawan Jeon Min, Raja mengangkat saya sebagai Pangeran Dalu"

Dengan percaya diri Ryuchae memperkenalkan dirinya dihadapan Putri Agung yang tentu saja langsung dibalas senyuman hangat oleh Putri Agung.

" duduklah," titah Putri Agung yang sudah mengenalnya.

Masih ada sekitar 20 menit lagi sebelum jam belajar dimulai, dan selama itu Putri Agung terus mengobrol ringan dengan kedua teman barunya tersebut.

" semenjak Putri Ximen pergi, aku tidak memiliki teman. Begitupula dengan Pangeran Li yang sudah pergi, aku tidak memiliki musuh lagi disini. Sangat tidak seru," ujar Putri Agung menceritakan keluh kesahnya kehilangan musuh abadinya.

Back for you  [Yang Jungwon X You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang