🐰 sept 🐰

753 103 3
                                    

Welcome Ramadhan~
Selamat menunaikan ibadah puasa semuanya~














































Suho ingat obrolannya dengan Irene satu minggu lalu saat kencan mereka hampir batal karena istrinya marah besar. Soal keinginan sang istri untuk mengganti sekretarisnya demi menghindari segala kemungkinan terburuk yang Suho setujui.

Namun, Suho tak pernah menyangka bahwa sekretarisnya akan langsung dipecat secara tidak hormat hari itu juga oleh sang ayah dan digantikan oleh Chanyeol yang kini mengisi posisi yang sudah kosong selama seminggu terakhir.

Irene yang marah merupakan perwujudan dari kata 'menyeramkan' sebenarnya. Bahkan sang ayah yang paling dihormati di rumahpun tanpa bertanya langsung menuruti kemauan menantunya.

Saat Suho menanyakan alasannya beliau menjawab, "Demi kesejahteraan bersama."

Dan sekarang, Suho hanya bisa meringis karena harus dihadapkan dengan kemarahan sang adik.

"Kenapa harus gue?!" terhitung ini adalah ke sepuluh kalinya Chanyeol mengucapkan kalimat itu sejak diberi kabar bahwa ia harus mengisi posisi sekretaris yang tak mungkin dibiarkan kosong terus-menerus. Dan balasan yang mampu Suho berikan hanya gelengan pelan diiringi senyum segarisnya.

Memangnya Chanyeol pikir, Suho mau terus bertemu dan melihat wajah sang adik hampir separuh harinya setiap hari?

Tentu jawabannya TIDAK.

Chanyeol sudah cukup merepotkan saat menjadi adik dan Direktur Umum disini, maka menjadikan Chanyeol sebagai sekretarisnya adalah keputusan terburuk dalam hidup Suho.

"Kenapa lo gak cari yang lain aja sih, Bang? Yang kemaren 'kan juga baru, kenapa udah diganti?"

"Irene maunya elo." Suho tersenyum tipis mengingat wajah istrinya kemudian digantikan dengan ekspresi datarnya. "Irene gak suka dan lo gak usah banyak protes!"

Chanyeol mendecih dalam hati, Irene lagi, Irene terus!

"Lo gak punya jawaban lain selain nyebut nama kakak ipar?"

Suho menggeleng tenang dan memilih bersandar di kursi kebesarannya sambil memejamkan mata. "Gimana, berkas meeting hari ini udah siap?"

"Gue baru masuk, loh?!" Chanyeol melempar tatapan tak percaya pada sang kakak.

Suho mengendikkan bahu masih dengan posisi santainya. "Terus? Masalah gue?"

Chanyeol berdiri dari duduknya sambil memukul meja, "Lo tuh― ck!" bibirnya berdecak, tangannya bahkan sudah terkepal di udara namun langsung ia tarik kembali lantas memilih keluar ruangan.

Suho melirik sekilas ke arah pintu yang dibanting Chanyeol sambil menyeringai, "Udah saatnya elo yang gue bikin repot, Cey."

Agaknya, Suho perlu menarik kembali soal pikirannya akan Chanyeol yang lebih merepotkan ketika jadi sekretarisnya dan berterimakasih pada sang istri karena meminta langsung kepada ayahnya agar Chanyeol yang menempati posisi itu.

Menjadikan sang adik sebagai sekretaris rupanya bukanlah keputusan buruk.

🐰🐰

"Gimana hari ini?" adalah kalimat yang selalu diterima Suho tiap kali dia pulang ke rumah.

Irene akan menunggu suaminya pulang di ruang tamu dan Suho dengan langkah malasnya akan duduk di sisi sang istri sambil menyandarkan kepala di bahu sang tercinta.

"Capek, as usual." gumamnya sambil mencari posisi nyaman dengan terus menggerakkan kepalanya di perpotongan leher Irene.

Tangan Irene terulur untuk mengusap belakang kepala sang suami juga menarik tubuh yang lebih besar untuk dipeluk ringan.

Gonna Love You | Kim Junmyeon [COMPLETED]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu