🐰 treize 🐰

790 87 33
                                    

Suho dan Irene sampai di Brasov sore tadi, dan kini mereka tengah menghabiskan waktu di kamar hotel―beristirahat.

"Malam nanti mau jalan-jalan?" tawar Suho dalam pembaringannya ketika mendengar pintu kamar mandi dibuka.

Irene yang keluar dengan handuk melilit di kepalanya menoleh sekilas, "Gak mau istirahat dulu? Kamu habis dari Paris langsung kesini, emangnya gak capek?"

"Sekarang 'kan lagi istirahat. Bisa kok kalo keluarnya agak malam nanti." Suho mengubah posisinya jadi tengkurap, menghadap Irene yang duduk di depan meja rias―mengeringkan rambut basahnya.

Irene menggeleng. "Aku yang gak mau." setelah selesai, dirinya ikut duduk di sisi Suho, "Kalo mau jalan-jalan, kita bisa lakuin besok. Kamu tuh perlu istirahat, nanti kalo sakit karena kecapekan, kumat lagi manjanya." tangannya mengelus pelan rambut Suho yang kini sudah membaringkan kepala di pangkuannya.

"Manja sama istri sendiri, apa salahnya, sih?" bibirnya cemberut.

"Gak ada yang salah." tangannya menarik pelan pipi sang suami, "Tapi kalo kamu sakit, kita kelamaan disini nantinya."

"Pulang cepet-cepet emangnya mau ngapain? Kerjaan kamu juga udah selesai." Suho menenggelamkan wajahnya di perut sang istri sambil mendusal disana.

"Kerjaan aku emang selesai, tapi, kamu lupa kalo kerjaan kamu masih banyak?" Suho memejamkan matanya tak peduli. "Belajar bertanggungjawab ya, suamiku!" Irene kembali mengusap rambutnya yang juga dibalas Suho dengan gelengan.

"Di perut kamu kalo ada bayi kayaknya lucu, deh." Suho melantur kemudian terkekeh karena kalimatnya sendiri. Ia akui, belakangan dirinya membayangkan Irene yang hamil dan bergerak kesana-kemari dengan perut besarnya.

Pasti lucu!

Irene tersenyum menanggapi, "Emangnya si manja ini udah siap jadi ayah?"

"Kalo Tuhan kasih, kenapa enggak?" wajahnya kini menghadap ke atas, menatap wajah ayu istrinya. "Kamu emangnya gak pengen?" dirinya balik bertanya.

Irene tersenyum, "We need to clear our feelings first, Suho."

🐰🐰

Pagi hari setelah sarapan, keduanya memilih untuk berjalan-jalan, menikmati pemandangan klasik yang disajikan Kota Brasov.

Pagi hari setelah sarapan, keduanya memilih untuk berjalan-jalan, menikmati pemandangan klasik yang disajikan Kota Brasov

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suho dan Irene berjalan sambil bergandengan tangan seolah apa yang terjadi semalam bukanlah apa-apa untuk mereka, atau malah, mereka tengah memikirkan itu dalam kepala mereka masing-masing? Entahlah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suho dan Irene berjalan sambil bergandengan tangan seolah apa yang terjadi semalam bukanlah apa-apa untuk mereka, atau malah, mereka tengah memikirkan itu dalam kepala mereka masing-masing? Entahlah.

"Tau nggak," Irene memulai pembicaraan. "Aku dulu pernah punya impian buat tinggal di kota kayak gini setelah menikah." dirinya tersenyum menatap wajah sang suami yang masih memusatkan fokus padanya.

"Tapi, aku nikahnya malah sama kamu, manusia super sibuk yang bahkan waktu di rumah pun sedikit banget." ekspresi cemberutnya seolah mengatakan bahwa Suho sudah mengacaukan salah satu mimpinya.

"Tapi gapapa." bibirnya kembali tersenyum, "Itu artinya, aku bisa ngelanjutin mimpiku yang lain."

Suho menarik pelan tubuh istrinya untuk masuk ke dalam pelukan, "Makasih udah nerima perjodohan kita dan maaf bikin kamu terjebak dalam hubungan yang sampe sekarang belum keliatan ujungnya."

"Mau janji bakal terus sama aku?" Suho menarik wajah istrinya hingga kini jarak antara mereka hanya tersisa sejengkal.

Irene mengangguk. "Sampe kita punya anak, punya cucu, juga sampe akhirnya waktu bilang, kita harus berpisah."

Keduanya saling melempar senyum, "Je t'aime, Bebé."

Irene terkejut, "Are you proposed to me?" dirinya melempar senyum mengejek saat wajah Suho memerah. "But, we're married already?"

Suho berdecak, istrinya ini...

Dirinya melepas pelukan mereka kemudian melangkah cepat meninggalkannya di belakang.

"Ugh, is my husband sulking right now?" Irene mengikuti langkahnya di belakang, masih dengan kalimat mengejeknya.

Suho menghentikan langkahnya kemudian berbalik sambil melempar tatapan tajam ke arah istrinya. "Aku udah latihan dari tengah malam buat ngomong gitu ke kamu karena kamu bilang kita perlu lurusin hubungan yang kita jalanin sekarang. Tapi ini balesan kamu? Wah!" ekspresi tak percaya ia tunjukkan untuk menyampaikan kekecewaannya.

Irene tertawa kemudian berlari untuk memeluk suami tampannya. "I love you too, suamiku!"

Lantas keduanya tertawa bersama karena beban yang selama ini tertahan berhasil dilepaskan. Dengan tangan saling bergandengan, keduanya kembali melanjutkan langkah dengan senyuman yang tak luntur dari wajah.

END.

Aku balik setelah seminggu ngilang, maafin~ aku ada ujian kemaren dan gak bisa bagi fokus walaupun sempet ada waktu luang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku balik setelah seminggu ngilang, maafin~ aku ada ujian kemaren dan gak bisa bagi fokus walaupun sempet ada waktu luang. And yeah, this story has ended :))
Tapi, aku bakal siapin special part(?) buat menuhin yang ada di desc box.
Juga, makasih udah ngikutin cerita ini selama hampir 3 bulan(?), and yeay, we did it guys!!
Sampai ketemu di book selanjutnya~
Also,

 Juga, makasih udah ngikutin cerita ini selama hampir 3 bulan(?), and yeay, we did it guys!! Sampai ketemu di book selanjutnya~ Also,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy birthday to our super leader hyung, Suho!! May happiness always following your steps 💗

Regards,
LOEY'S QUEEN

Gonna Love You | Kim Junmyeon [COMPLETED]Where stories live. Discover now