L i m a p u l u h t u j u h

5.9K 430 15
                                    

Playlist : I missed you by Faime

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading

"Aya, menangislah!" pada akhirnya Zimar meminta Khayra untuk memangis karena ia tahu memendam pedihnya air mata bukanlah perkara yang mudah.

Sontak air mata Khayra turun begitu saja sampai membasahi kertas. Khayra menelugkupkan wajahnya di atas meja untuk memendam suara tangisnya. Khaya pikir selama ini ia sudah berusaha mengikhlaskannya rupanya mendapat kabar ini masih terasa menyakitkan.

"Fathan, kamu salah dengan berkata istrimu adalah wanita kuat. Lihatlah! Ia bahkan kini menjadi wanita yang berusaha kuat agar terlihat baik-baik saja." Batin pilu Zimar menatap Khayra yang masih terisak.

***

Tak terasa hari berganti hari begitu cepatnya sampai waktu 3 minggu sudah terlewati begitu saja tanpa kehadiran Fathan. Ya, setelah kejadian dimana Zimar mengantarkan sebuah surat padanya dari Fathan media-media mulai memberikan berita terbaru mengenai hilangnya pesawat milik TNI AD.

"Ditemukan sisa-sisa kain loreng milik TNI yang tidak terbakar. Namun, karena pesawat terjatuh di dataran hutan membuat kami tidak dapat membawa apa-apa selain sisa-sisa barang yang tidak terbakar." Jelas salah satu tentara yang kala itu diwawancarai oleh media.

Namun, sampai saat ini dari sekian banyak media yang mempublikasikan hal tersebut hanya perusahaan Ravindra saja yang tidak turut mempublikasikan. Ravindra Group hanya mempublikasikan berita mengenai hilangnya pesawat kala itu.

Akhir-akhir ini pula kesehatan Khayra seolah menurun. Terakhir Khayra mengunjungi dokter untuk memeriksakan kesehatannya sekitar 1 minggu yang lalu itupun Khayra terpaksa harus izin dari kegiatan perusahaan karena benar-benar sudah tidak kuat.

Selepas ia memeriksakan diri ke dokter Khayra kembali merenungkan banyak hal. Yang hidup harus tetap kembali melakukan aktivitasnya hingga hal itulah yang menjadi motivasi Khayra untuk rutin mengunjungi dokter Rayhan yang ternyata adalah teman satu asosiasi nya di Stanford namun hanya sebatas kenal karena organisasi.

"Ini resep obat serta vitamin yang harus kamu minum. Jangan sampai melewatkannya. Juga jaga pola makan agar tak sampai harus bed rest." Rayhan menyodorkan kertas berisi resep obat yang harus Khayra tebus di apotek.

Khayra mengangguk, "terimakasih." Dan memasukkan kertas tersebut ke dalam tasnya.

Rayhan memperhatikan Khayra sejenak. "Aya, mulai minggu depan aku tidak bisa menjadi doktermu lagi. Aku akan mengalihkanmu pada temanku. Ia baik tenang saja." Ucapan Rayhan menghentikan langkah Khayra yang hendak bangkit.

Single Sampai Sah [COMPLETED]Where stories live. Discover now