Ketiga belas

736 138 0
                                    

"Ternyata ga perlu susah-susah ngejodohin mereka. Anaknya udah pacaran duluan. Ga nyangka anak lelaki gue ternyata udah besar aja, perasaan kemarin baru di bikin."

Pria paruh baya satunya menghela napas mendengar ucapan sang teman.

"Lagian siapa yang ga suka liat Karina. Anak gue itu banyak yang suka, dan beruntung anak lo yang dapetin. Bilangin anak lo, jagain anak gue ya."

"Tanpa di suruh, Yoshi itu anak yang bertanggung jawab dengan apa yang dia punya. Gue tahu gimana anak gue itu."

Pria Yoo itu mengangguk, percaya akan hal itu.

Kedua Papa gaul itu melangsungkan pertemuan esoknya, ketika Papa Karina memberitahu bahwasanya anak mereka menjalin kasih. Biarkan kedua pria paruh baya itu bersenang-senang membahas anak mereka dan melupakan sejenak pekerjaan yang masih menumpuk.

..

Giselle menatap Karina yang ternyata lebih bucin ketibang dirinya, menempel pada Yoshinori setiap saat seperti takut ketinggalan. Teman Karina itu makin menggelengkan kepalanya melihat kedua orang mabuk asmara itu saling suap-suapan.

"Kenapa si sayang aku ngeliatinnya sampe gitu, sini Aa Jihoon suapin juga."

Lantas Giselle menoleh memasang wajah jijik nya. "Ga mau, bisa sendiri."

Karina dan Yoshinori tertawa kecil melihat pertengkaran kecil mereka. Sudah biasa, terkadang saling akur. Tapi keberadaan mereka tak luput dari pandangan semua siswa, mereka gemas dengan keempat manusia itu.

"Kita duluan ya, Karina mau liat-liat novel." Kata Yoshinori setelah mendapat bisikan dari sang kekasih.

Lawan mereka menatap bergantian dengan bersama. "Ga mau double date di mall gitu?" Timpal Jihoon.

Lelaki berdarah Jepang itu sebetulnya mau saja, tapi lain di sisi Karina. Perempuan bak dewi itu teramat malas jika harus ada dua manusia berisik seperti Giselle dan Jihoon. Membuat pasang mata otomatis mengarah ke arah mereka.

"Ga mau. Gue mau berduaan sama Yoshi, kalian jangan ganggu. Waktu kalian pacaran, gue ga ganggu-ganggu tuh." Kata Karina dengan nada sebal.

"Ya elah ga ganggu inima namanya." Timpal Jihoon lagi.

Kepala Karina menggeleng. "Tetep aja sama. Udah ayo Yoshi jangan disini."

Karina langsung menggaet tangan sang pacar lalu meninggalkan pasangan berisik itu.

"Karina sekarang bucin Yoshi banget ya Yang?" Tanya Jihoon sembari melihat dua punggung beda ukuran itu.

Giselle mengangguk tanda setuju. "Lebih parah dari aku si kalo di lihat-lihat."

..

"Aku cape deh selalu ada quiz mulu." Adu Karina ketika mereka sudah dalam perjalanan.

Lantas Yoshinori mengelus bahu sang kekasih. "Tapi kamu selalu bisa jawab, keren pacar aku."

Karina memalingkan wajah nya, dia hanya masih belum terbiasa atas pujian yang Yoshinori berikan. Benar-benar membuat detak jantungnya meningkat dan tubuh panas dingin.

"Kenapa natap luar terus, Karina."

"Lagi pengen aja, kamu yang fokus nyetirnya. Bahaya kalo nengok kesini terus tau. Kalau ada apa-apa gimana." Katanya dengan masih pada posisi melihat ke arah luar.

Yoshinori menghela nafas lalu kembali fokus pada kegiatan menyetirnya. Sampai pada lobi parkir, keduanya langsung masuk menuju toko buku dengan bergandengan tangan. Membuat siapapun takjub akan pasangan itu, benar-benar pasangan unreal.

Hello; YorinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang