Bab 3 Mencoba Menelaah

36.2K 1.9K 9
                                    

📖

Mencoba menelaah tapi hasilnya sia-sia, tak mengerti kenapa banyak orang berkumpul, menyorotnya dengan tajam. Ara melirik ke samping, pada pria tua yang mengaku adalah kakeknya. Yang ada di pikiran Ara hanya merasa tidak nyaman, apalagi dengan tatapan lekat seorang pria yang duduk diseberang.

"Direnc, jangan menatapnya seperti itu!" tegur Opa Javas. Direnc hanya diam tanpa membalas.

"Ara tahu? kenapa Ara diundang kemari?" tanya Javas dan dibalas gelengan pelan.

Helaan nafas Javas terdengar, dia bingung harus menjelaskan asal mula permasalahan ini pada cucu - cucunya. Tak banyak orang yang tahu peristiwa itu, hanya para orang dewasa hang mengerti hingga akhirnya hari ini ia harus membongkar semua hal yang di rahasiakan.

"Ara, dengarkan cerita opa dulu ya!" ucap lembut Javas pada Ara. Ara hanya mengangguk mengiyakan.

"Dan kalian, dengarkan ini baik-baik!" titah tegas Javas pada para cucu laki-lakinya walau tidak mendapat balasan apapun dari mereka.

Flashback On

Cana datang ke mansion aguar dengan tangis yang mengiringi disetiap langkah kakinya. Javas kaget melihat keadaan Cana yang bisa dikatakan tidak baik, dengan baju basah karena guyuran air hujan dan mata yang sembab.

"pah,"panggil Cana dengan isak tangisnya.

"apa yang terjadi padamu?" tanya Javas khawatir melihat kondisi putrinya.

"Aku hamil."ucap Cana lirih. Kepala menunduk takut saat dia melihat Javas yang  terdiam kaku.

PLAK

Suara tamparan terdengar nyaring diiringi suara hujan diluar mansion. Kepala nya tertoleh kesamping karena tamparan dari ayahnya.

"APA YANG KAMU LAKUKAN CANA???!" Bentak Javas pada putrinya. Mata nya memerah, dia sangat kecewa pada putrinya, tapi disisi lain dirinya juga merasa gagal menjadi ayah karena tidak bisa menjaga putrinya.

Bruk....

Cana jatuh berlutut didepan ayahnya. Air matanya jatuh semakin deras melihat sorot kecewa dimata ayahnya.

"Pah, aku... aku tidak sadar saat melakukannya, seseorang telah merencanakan semua ini." kata Cana terisak.

"Siapa? siapa yang berani melakukannya padamu?!" tanya Javas dengan suara tertahan karena amarah.

"Dijebak." Kata yang tepat untuk menggambarkan kejadian malam yang kelam.

Cana diundang dalam sebuah acara perusahaan temannya disalah satu hotel berbintang. Dia datang bersama temannya. Cana adalah wanita yang cantik tapi entah mengapa sampai sekarang ia belum menemukan jodonya, padahal umurnya sudah sangat tepat untuk menikah.

Dipertengahan acara Cana mengambil minuman yang dibawa pelayan. Cana tidak sadar jika minuman tersebut terdapat obat tidur. Beberapa menit kemudian Cana merasa sangat mengantuk, ia pamit pergi ke toilet pada temannya. Tanpa disadari seseorang mengikutinya darai belakang.

Bruk...

Cana pingsan sebelum melangkahkan kakinya memasuki toilet. Sesosok itu menyeringahi, tak lama cana dibawa oleh seseorang dan diletakkan disebuah kamar dihotel tersebut.

Disisi lain, Direnc yang menjadi target utama penjebakan itu juga datang ke acara tersebut. Hal sama terjadi pada minumannya yang diberi sebuah obat  yang membuat gairahnya meluap.

ALARAYNA [ Tahap Revisi ]Where stories live. Discover now