XXV

1.5K 147 5
                                    

Peringatan!!

Ini adalah cerita bxb atau homo! Mohon untuk yang tidak cocok dengan cerita ini segera meninggalkan tempat. Cerita ini di buat hasil dari ilusi penulis. Jika tidak sesuai ekspetasi kalian, Maaf. Penulis memiliki jalan halu yang lain.

Mohon untuk pembaca, setelah membaca cerita, buang yang jeleknya, pelajari yang bagusnya. Kita sama-sama menjadikan pelajaran hidup, dari cerita yang di baca ataupun yang di dengar.

TERIMA KASIH

~Presiden Park~

"Kau masih mengganggu Jaemin ternyata!" Chanyeol melangkah mendekat, saat Baekhyun, Jeno, dan Jaemin pergi meninggalkan ia dan Minho di sana. Tersenyum licik pada Minho yang tertawa akibat ucapannya.

"Dan kau masih bertahan dengan ibu dari anakku?" Tanyanya congak. Kesombonganya naik 20% dari yang lalu. Menghadapi Chanyeol, memancing menggunakan nama Baekhyun adalah suatu kesenangan tersendiri.

"Itu dulu, sekarang Jaemin menjadi anakku kan?" Chanyeol terkekeh pelan. Berbicara seperti berbicara dengan teman lama.

"Apa maksudmu?!!" Minho menarik kerah jas Chanyeol kasar. Menatap tak suka pada wajah Chanyeol, ingin sekali ia pukul wajah itu.

"Kau tidak mendengar dengan baik ternyata!" Chanyeol memiringkan wajahnya menatap sombong pada Minho. Wajah Minho ini, ingin sekali ia pukul, sebab wajah itu yang membuat Baekhyun menangis.

"Saat persidangan, aku juga datang! Sebagai kekasih Baekhyun, dan calon darinya!" Minho melepas pelan kerah baju Chanyeol. Ia melupakan tentang sesuatu.

Chanyeol melangkah mendekat, lebih dekat dengan Minho menatap dengan kejam wajah orang di depannya itu.

"Jadi jangan mengganggu Luna-ku. Sebelum, kau menjadi santapan malam anak-anakku!"

~Presiden Park~

"Jaemin-ah, sudah jangan menangis lagi!" Baekhyun membujuk anak itu untuk tidak menangis.

Mereka di mobil saat ini, Baekhyun duduk dibelakang dengan Jaemin di gendonganya, sedangkan Jeno duduk di kursi samping pengemudi. Jaemin benar benar tidak ingin di lepas.

"Chanyeol hyung kapan kembali sih?" Decakan dari Jeno membuat Jaemin makin merengek.

Anak itu, tidak suka jika melihat Jaemin menangis, apalagi karena ayah, yang menurut Jeno sangat brengsek. Anak itu memiliki pemikiran dari mana?

"Eomma! Ayo pulang!!" Jaemin merengek, semakin menangis, ia tidak mau di sini lagi. Ingin pulang. Pintu mobil di depan, pintu pengemudi terbuka, dan masuklah Chanyeol.

"Jangan menangis lagi Jaemin!" Chanyeol datang. Bujukan kakunya berhasil membuat Jaemin diam. Ia mengangguk menurut dan menyisakan isakan saja.

"Ayo pulang! Kita akan pulang ke rumah!" Ucapan kaku Chanyeol sambil memakai sabuk pengamannya.

"Chan antar aku ke-"

"Kau akan tinggal di rumahku mulai sekarang! Bersama Jaemin!" Chanyeol memotong omongan Baekhyun dingin. Pria itu menyalakan mesin mobil siap untuk berangkat.

Presiden Park || CHANBAEKWhere stories live. Discover now