XXXIII

1.2K 98 7
                                    

Peringatan!!

Ini adalah cerita bxb atau homo! Mohon untuk yang tidak cocok dengan cerita ini segera meninggalkan tempat. Cerita ini di buat hasil dari ilusi penulis. Jika tidak sesuai ekspetasi kalian, Maaf. Penulis memiliki jalan halu yang lain.

Mohon untuk pembaca, setelah membaca cerita, buang yang jeleknya, pelajari yang bagusnya. Kita sama-sama menjadikan pelajaran hidup, dari cerita yang di baca ataupun yang di dengar.

TERIMA KASIH

~Presiden Park~

Kim Jongin. Di Ethna, lebih dikenal dengan nama Kai. Lahir dari seorang ibu wolf, dan seorang ayah malaikat.

Kai terlahir dengan 2 kekuatannya. Bisa shift menjadi serigala, dan bisa menghilang layaknya seorang malaikat maut.

Ia bisa shift, saat usianya memasuki 6 tahun. Pertama kali shift, Kai dan wolfnya--Leza--bertengkar, hingga Leza tidak mau berbicara pada Kai. Lalu saat usianya 14 tahun, Kai sudah bisa menghilang. Pelan-pelan memfokuskan pikirannya, memikirkan suatu tempat, dan menghilang.

Saat lahir, Kai memiliki seorang hyung. Namanya Kris. Kris Wu. Kai tidak tahu, mengapa namanya dan Kris berbeda, hingga dirinya tahu.

Kris, adalah anak dari malaikat maut lainnya. Ia adalah istri pertama sang ayah. Hingga ayahnya bertemu dengan omega lelaki cantik, yaitu ibu Kai.

Saat mengetahui Kris hyung adalah anak kandung sang ayah, bukan lagi seorang malaikat biasa di Ethna, Kai tahu, ayahnya berbohong pada ibunya.

Rasa sayang  lelaki itu pada wanita tua yang telah melahirkannya, adalah rasa sayang besar. Ia menyayangi ibunya begitu besar. Hingga untuk mematahkan hati sang ibu-memberitahu tentang ayahnya-Kai tidak tega dengan itu.

"Jongin-ah!" Kai menoleh. Ada Kyungsoo yang sudah bisa berdiri dari berbaringnya. Kyungsoo mendekat. Lelaki pendek itu, memeluk Kai dari belakang.

Kai memandang hamparan pepohonan dari jendela kastil. Masih bisa dilihatnya, Sehun tengah mencari rusa untuk makannya.

"Apa kau ... membenci anak kita?" Pertanyaan itu, lolos takut-takut di ucapkan Kyungsoo. Dia tidak berani dengan Kai. Tetapi ayo, mari di coba.

"Aku tidak bisa membencinya!" Kai mengeratkan pegangannya pada tangan Kyungsoo di perutnya.

Setelah sekian lama terdiam, Kai berbalik, menatap Kyungsoo yang ternyata sudah menangis. 

"Aku tahu." Kyungsoo berbicara terbata. Suaranya tenggelam oleh isakan tangisnya.

Takut membesar, ia memajukan kepalanya, pada bahu Kai. Mencoba meredakan tangisnya dengan memeluk suaminya itu.

"Jangan menangis! Kau tahu, aku benci jika kau menangis!" Kai berbicara pelan di telinga istrinya. Kyungsoo masih terisak, dan pelukan Kai mengerat.

"Kita menunggu dia setelah begitu lama. Kenapa ingin di lenyapkan? Dia itu anakku!" Kyungsoo sedikit memukul tubuh Kai. Kesal karena tahu sang suami akan melenyapkan anaknya.

"Kyungsoo!" Kai menegur kecil. Dia tidak ingin istrinya itu menderita. Ini salah ayahnya. Salah dirinya. Haruskah Ayah yang dibunuhnya?

Presiden Park || CHANBAEKOù les histoires vivent. Découvrez maintenant