Chapter 12

1K 215 5
                                    

Hal yang pertama kali kulihat setelah membuka mata adalah ruangan putih tanpa batas. Benar benar semuanya putih, tidak ada tanda tanda kehidupan, disini lebih ke sebuah kotak dibanding sebuah dimensi tanpa batas. Sempit dan pengap.

(A/N : kata baku pengap apa ya?)

Aku tidak tahu berapa lama aku akan disini, disini sesak aku benar benar sulit bernapas.

"valerie"

Suara ini, viktor kau disini?

"valerie, hey, bangun"

Kau benar benar viktor, rambut emas itu, iris samudra itu, apa kau benar benar dia??

"hahahaha, apa tidurmu nyenyak?"

Sosok di depan ku benar benar dia, kembaran ku, satu satu nya alasan aku bertahan hidup.

Dan tubuhku bergerak dengan sendirinya, memeluk tubuh yang tidak kurus tapi tidak gemuk juga masuk kedekapan ku.

'aromanya, aku sangat merindukan wanginya'

Andai saja bukan kau yang terkena tembakan itu, andai saja kau tidak koma menggantikan ku, mungkin aku tidak akan berada di dunia itu, aku tidak akan menjadi Hwa Jieun karena kau berada di dekatku.

"Maafkan aku..."

Hanya kata maaf yang bisa ku keluarkan sekarang, aku benar benar saudari yang bodoh membiarkan saudara nya di tembak begitu saja di hadapanku.

"maafkan aku..Maaf."

"seharusnya aku yang meminta maaf"

Dia mengusap kepala ku, ini benar benar nyaman dan hangat.

"kau pasti sangat kesepian tanpa ku, maafkan aku. Gara gara diriku kau sampe meminum obat tidur ya?"

Iya, aku baru ingat aku meminum obat tidur terlalu banyak sampai overdosis, pantas saja Ichika dan IOW menjemput ku saat itu.

Apa aku sebodoh itu? Selemah itu? Hanya ditinggalkan sementara oleh saudara kembar mu sampai sampai membuat mu overdosis?

"hei, berhentilah menyalahkan diri sendiri. Aku tidak suka mendengar dirimu menyalahkan dirimu sendiri,"

"apalagi sampai melakukan percobaan bunuh diri berulang kali."

Aku terdiam sejenak, rasanya perkataan nya ada benar nya juga.

"aku hanya lelah, bukan salah ku aku terus melakukan percobaan bunuh diri,"

"itu salah dunia yang sudah membentukku seperti ini."

Iya itu salah dunia palsu yang kutinggalin ini, jika saja aku tidak terkena kutukan, jika saja aku terlahir di keluarga normal, jika saja aku memiliki masa kecil yang menyenangkan, jika saja—

"Valerie, aku tau menanggung seluruh rasa sakit itu sangat mengganggumu,"

"tapi aku senang karena kau masih berusaha untuk lepas dari kutukan itu, aku juga senang bisa lahir di satu janin dengan mu."

"Viktor, aku benar benar minta maaf, maafkan aku." lagi dan lagi aku terus menerus minta maaf, dan air mata juga sudah mengalir di wajahku.

Kehangatan nya, kelembetuan nya, aku bener bener merindukan semua itu, apalagi omelan nya saat aku melakukan hal hal bodoh.

"tidak apa, aku tidak pernah menyalahkan mu, bahkan untuk 1000 tahun pun aku tidak pernah membencimu."

"aku benar benar bersyukur bisa diberikan seorang saudari kembar seperti mu, terima kasih sudah lahir bersama ku."

Aku tidak bisa menjawab, aku hanya bisa mengeluarkan air mata saja, aku hanya bisa menangis kencang di ruangan putih itu.

"sudah saat nya bangun Valerie, teman teman mu menunggu."

I want to change this ending [ORV x Oc]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu