Gloria Victis 06 - Takut

2.1K 309 222
                                    

Sudah berjam-jam sejak ia dimasukkan secara paksa ke dalam gudang tua itu, ia bahkan tak tahu sudah berapa jam yang terlewatkan atau jam berapa sekarang? Satu-satunya yang ia tahu hanyalah, hari masih sore saat ia tengah memberikan makan kepada Ashan sebelumnya.

"Kapan malam akan berlalu...?" - gumam Rebecca dalam hati.

Waktu berlalu, Rebecca mulai mengantuk dan lelah karena banyak menangis, tak butuh waktu lama Rebecca pun tertidur dengan keadaan meringkuk sambil duduk di belakang pintu.

Awalnya, semua baik-baik saja. Tak ada suara yang terdengar, semuanya begitu hening dan sepi, bahkan tak ada setitik cahaya pun yang menerangi ruangan. Sampai tiba-tiba sesuatu terdengar, hal itu belum disadari Rebecca pada awalnya.

Buk! Buk!

Srraaasssss...!

Krieeettt...

Gubrak--!

Benda yang jatuh menghasilkan suara yang cukup kuat, hal itu berhasil membuat Rebecca terlonjak kaget, gadis malang itu segera terbangun dari tidurnya.

"H-Haahh!! Si-Siapa???"

***

"Si-Siapa disana? A-Aku tidak bisa melihat apapun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Si-Siapa disana? A-Aku tidak bisa melihat apapun...!" - batin Rebecca takut.

Rasa gugup kembali berkumpul memenuhi dada, jantung Rebecca lagi-lagi terpacu dan berdetak sangat kencang sebagai bukti dari rasa takut dan gugup yang saat ini ia rasakan. Tanpa pikir panjang, Rebecca membalikkan tubuhnya menghadap pintu kemudian menggedor pintu itu kuat-kuat.

BRAK! BRAK!

BRAK!

"BUKA! BUKA PINTUNYA SEKARANG JUGA! KELUARKAN AKU DARI SINI! AKU MOHON, SESEORANG TOLONG AKU! TOLONG BUKAKAN PINTUNYA, AKU MOHONNN! HIKSS--WAAAAAAAHHHH...!" tangis Rebecca kencang.

BRAK! BRAK!

"AKU MOHON! AKU SANGAT TAKUT, AKU TIDAK BISA MELIHAT APAPUN! TOLONG SELAMATKAN AKU! HUUUUUU!"

Tak berhenti sampai di sana, suara langkah kaki tiba-tiba terdengar, suara itu semakin mendekat, dan tentunya Rebecca semakin dibuat panik oleh rasa takut.

Tap! Tap!
     Tap! Tap!

"Hiks--Ja-Jangan bunuh aku! Aku mohon, aku sangat ketakutan!!!"

Tap! Tap!

"BUKAKAN PINTUNYA SEKARANG JUGA!!!" Rebecca berteriak semakin kencang.

Momen itu adalah momen yang paling menegangkan, Rebecca tak memiliki tempat untuk bersembunyi, dan ia bahkan tak bisa melihat apapun. Mengapa hidupnya sangat sial? Apa dia akan mati di sini?

Lelah akan teriakan yang sedari tadi ia keluarkan, tubuh Rebecca mulai melemas. Telapak tangan Rebecca terluka karena banyaknya gedoran pintu yang ia lakukan, bahkan tenggorokannya menjadi sangat sakit sekarang. Detik itu, Rebecca memejamkan matanya sebagai bentuk akan kepasrahannya pada kehidupan.

GLORIA VICTIS | DewasaWhere stories live. Discover now